Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Dominasi Laki-laki, Ini Profil Pemenang "Pritzker Prize 2020"

Kompas.com - 05/03/2020, 20:54 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com -
Dunia arsitektur erat kaitannya dengan dominasi pria. Bahkan, ajang Pritzker Prize yang dianggap setara dengan Nobel pun jarang dimenangkan oleh wanita arsitek.

Akan tetapi hal tersebut berhasil dipatahkan arsitek Zaha Hadid. Dia menjadi perbincangan saat berhasil memenangi tempat tertinggi pada Pritzker Prize 2004.

Melansir laman CNN, dia juga menjadi wanita pertama yang mampu menaklukkan hegemoni pria di dunia arsitektur.

Baca juga: Dobrak Dominasi Laki-laki, 2 Wanita Arsitek Raih Pritzker Prize 2020

Kemudian, pada tahun 2010, arsitek Kazuyi Sejima mengekor kemenangan Zaha Hadid dengan raihan penghargaan serupa bersama dengan Ryue Nishizawa.

Selanjutnya, wanita arsitek lain yang meraih penghargaan ini adalah Carme Pigem. Ia bersanding dengan dua orang rekannya pada tahun 2017.

Arsitek Yvonne Farrell dan Shelley McNamara Pritzker Prize Arsitek Yvonne Farrell dan Shelley McNamara
Eksistensi perempuan dalam dunia ini ternyata masih diperhitungkan dengan terpilihnya Yvonne Farrell dan Shelley McNamara sebagai jawara.

Duo wanita arsitek pendiri Grafton Architects ini  memenangi penghargaan bergengsi Pritzker Prize 2020.

Penghargaan kali ini bisa dibilang unik. Sebab, Farrell dan McNamara merupakan duet wanita pertama yang berhasil meraih penghargaan tertinggi secara bersamaan.

Mereka dikenal akan karyanya yang kerap menggunakan bahan kokoh seperti beton atau batu.

Beberapa di antaranya bangunan Universidad de Ingeniería y Tecnología di Lima, Peru dan Gedung Universitas Bocconi di Milan, Italia.

Menurut laman Pritzker Prize, para juri terkesima dengan karya mereka.

Salah satunya adalah North King Street Housing di Dublin yang disebut menciptakan jeda di tengah kawasan paling sibuk di Dublin.

Pendekatan mereka terhadap arsitektur selalu jujur, mengungkapkan pemahaman tentang proses desain dan konstruksi dari struktur skala besar hingga detail terkecil.

"Seringkali dalam perincian ini, terutama pada bangunan dengan anggaran sederhana, di mana dampak besar dapat dirasakan," tulis juri.

Baca juga: Arata Isozaki, Peraih Pritzker Prize yang Menolak Kategorisasi

Keduanya berkecimpung di dunia arsitektur selama lebih dari 40 tahun. Farrell dan McNamara bertemu saat mereka mengenyam pendidkan di School of Architecture di University College Dublin (UCD).

Setelah lulus, mereka diberi tawaran untuk mengajar di UCD. Menurut Farrell, mengajar merupakan salah satu cara menyaring pengalaman menularkannya kepada generasi lain.

"Jadi ini adalah dua arah, kami belajar dari siswa dan semoga siswa belajar dari kami," kata Farrell.

Baca juga: Karya-karya Monumental Arata Isozaki, Peraih Pritzker Prize 2019

Kepada New York Times, Farrell dan McNamara mengatakan, mereka sebenarnya tidak mencari pengakuan publik lewat penghargaan.

Keduanya lebih suka dikenal karena cara berpikir dan nilai yang diberikan pada setiap karya, dibandingkan hanya karena ciri khas pada desain.

Menurut mereka, arsitektur sama halnya seperti bahasa yang bisa memberikan pesan tertentu.

"Arsitektur melebihi hal itu. Dia menyusup dalam hidup kita lebih dalam," kata Faerrell.

Urban Institute of IrelandRos Kavanagh Urban Institute of Ireland
Karya Monumental

Farrell dan McNamara mendirikan Grafton Architects pada tahun 1978. Sejak saat itu, mereka telah menelurkan berbagai karya monumental termasuk North King Street Housing di Dublin, Irlandia pada 2002, Solstice Arts Centre di Navan, Irlandia pada 2007.

Lalu Loreti Community School di Milford, Irlandia pada 2006 hingga Medical School University of Limerick di Limerick Irlandia pada 2012.

Hampir seluruh karya mereka berada di Irlandia.

Adapun proyek mancanegara pertama yang pernah mereka tangani adalah bangunan Univesita Luigi Bocconi di Milan, Italia, pada tahun 2008.

Baca juga: Atas Nama Kemanusiaan, Shigeru Ban Menangkan Pritzker Prize 2014

Uniknya, meski proyek tersebut merupakan karya pertama mereka di luar Irlandia, namun rancangan bangunan itu mendapatkan penghargaan sebagai World Building of the Year pada ajang World Architecture Festival tahun 2008 di Barcelona.

Setelahnya, nama Farrell dan McNamara mulai dikenal di kalangan arsitek global. Berturut-urut karya mereka mendapatkan apresiasi, seperti Campus UTEC Lima di Lima, Peru pada 2015.

Universita Luigi BocconiFederico Brunetti Universita Luigi Bocconi
Desain bangunan ini mendapatkan penghargaan RIBA International Prize pada 2016 oleh Royal Institute of British Architects.

Proyek lainnya antara lain Institut Mines Telecom di Paris, Perancis pada 2019 dan Universite Toulouse 1 Capitole, School of Economics di Toulouse, Perancis pada 2019.

Tak hanya itu, firma yang mereka dirikan pernah menerima Biennale di Venezia Silver Lion Award pada 2012 untuk pameran bertajuk Architecture as New Geography.

Mereka dianugerahi Medali James Gandon RIAI untuk Prestasi Seumur Hidup dalam Arsitektur oleh RIAI pada 2019 dan RIBA Royal Gold Medal pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com