Menurut laman Pritzker Prize, para juri terkesima dengan karya mereka.
Salah satunya adalah North King Street Housing di Dublin yang disebut menciptakan jeda di tengah kawasan paling sibuk di Dublin.
Pendekatan mereka terhadap arsitektur selalu jujur, mengungkapkan pemahaman tentang proses desain dan konstruksi dari struktur skala besar hingga detail terkecil.
"Seringkali dalam perincian ini, terutama pada bangunan dengan anggaran sederhana, di mana dampak besar dapat dirasakan," tulis juri.
Baca juga: Arata Isozaki, Peraih Pritzker Prize yang Menolak Kategorisasi
Keduanya berkecimpung di dunia arsitektur selama lebih dari 40 tahun. Farrell dan McNamara bertemu saat mereka mengenyam pendidkan di School of Architecture di University College Dublin (UCD).
Setelah lulus, mereka diberi tawaran untuk mengajar di UCD. Menurut Farrell, mengajar merupakan salah satu cara menyaring pengalaman menularkannya kepada generasi lain.
"Jadi ini adalah dua arah, kami belajar dari siswa dan semoga siswa belajar dari kami," kata Farrell.
Baca juga: Karya-karya Monumental Arata Isozaki, Peraih Pritzker Prize 2019
Kepada New York Times, Farrell dan McNamara mengatakan, mereka sebenarnya tidak mencari pengakuan publik lewat penghargaan.
Keduanya lebih suka dikenal karena cara berpikir dan nilai yang diberikan pada setiap karya, dibandingkan hanya karena ciri khas pada desain.
Menurut mereka, arsitektur sama halnya seperti bahasa yang bisa memberikan pesan tertentu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.