JAKARTA, KOMPAS.com - Pendanaan perusahaan rintisan (start up) bidang teknologi properti (Proptech) di Asia Pasifik anjlok 38,4 persen.
Fenomena merosotnya pendanaan Protech ini terjadi sepanjang tahun 2019, yang menurut riset Jonas Lang LaSalle (JLL) Asia Pasifik menjadi senilai 625,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,86 triliun.
Sebelumnya, pendanaan Proptech mencapai 1 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 14,15 triliun yang mencakup 50 kesepakatan.
Namun demikian, Direktur Proptech JLL Asia Pasifik Jordan Kostelac menekankan, angka-angka ini hanya menunjukkan minat Venture Capital (VC) dan kurang mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi di industri Proptech.
"Meski pendanaan berkurang, namun minat terhadap industri ini terus tumbuh," kata Jordan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/3/2020)
Baca juga: Perkuat PropTech, Cushman & Wakefield Resmi Menggandeng Fifth Wall
Jordan menuturkan, para pemain lama saat ini menggunakan pendekatan strategis dengan perusahaan rintisan ketimbang memanfaatkan jalur pendanaan melalui VC.
Industri real estat relatif terlambat dalam menghadapi revolusi teknologi. Hal ini memberikan kesempatan bagi perusahaan besar dan perusahaan pengembang untuk berinovasi serta berinvestasi secara internal pada teknologi.
Jordan memprediksi perusahaan pengembang akan berinvestasi lebih banyak guna mengatasi masalah terkait privasi data.
Selain itu, mereka juga diperkirakan akan menggunakan teknologi untuk mencapai keberlanjutan bisnis.
“Kita hidup di zaman di mana data mudah dikumpulkan dan privasi data perlu ditanggapi dengan serius. Pemilik bangunan dan penyewa harus memastikan perlindungan yang memadai dan pengelolaan yang benar untuk data mereka,” sebut Jordan.
Selain itu ada peningkatan permintaan untuk memastikan aspek Enviromental, Social dan Governance (ESG) di gedung dan industri properti ke depannya.
Bahkan banyak perusahaan yang akan mengembangkan solusi teknologi di bidang properti seperti platform untuk melacak dan mengukur konsumsi energi dan sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.