Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cicilan Apartemen Ini Setara Biaya Kos Bulanan di CBD Jakarta

Kompas.com - 28/02/2020, 21:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lesunya bisnis properti di Indonesia tak menyurutkan langkah para pengembang melahirkan proyek-proyek baru.

Dengan modifikasi strategi penjualan lebih kreatif, para pengembang berupaya keras mempertahankan eksistensi dan kinerjanya.

Salah satu yang kerap diterapkan adalah kemudahan pembiayaan bagi konsumen sasaran melalui berbagai gimmick menarik.

Ciputra Group yang kini tengah mengembangkan apartemen terbarunya, Newton 2, di Ciputra World 2 Jakarta, menempuh cara-cara marketing yang disesuaikan dengan segmen bidikan.

Kalangan milenial mapan, dan profesional muda adalah target kelompok usaha pengembang yang dirintis mendiang Ciputra ini.

Baca juga: Ciputra Rilis Apartemen TOD Rp 300 Jutaan di Jakarta Timur

Karena itu, selain strategi harga (pricing strategy) dengan klaim terjangkau, Ciputra Group juga menyiasatinya dengan unit-unit yang didesain compact.

"Ukuran unit kecil, tapi lokasi di central business district (CBD) Jakarta yakni Kuningan, menurut saya konsep yang tepat. Melayani kalangan pekerja," tutur Direktur Senior Ciputra Group Artadinata Djangkar menjawab Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Adapun harga Newton 2 dibanderol mulai dari Rp 45 juta hingga Rp 47 juta per meter persegi dengan ukuran terkecil mulai dari 24 meter persegi, dan terbesar 61 meter persegi.

Dengan kata lain, untuk membeli unit-unit apartemen di Newton 2, konsumen harus merogoh kocek sekitar Rp 1,08 miliar hingga Rp 2,74 miliar.

Apakah milenial mapan yang dibidik mampu membeli apartemen ini?

General Manager Marketing Newton 2 Andreas Raditya menjawab dengan yakin, "Pasti bisa". Hal ini menyusul program promosi "Cicilan Apartemen Senilai Biaya Kos Bulanan".

Menurut Andreas, program tersebut adalah bagian dari gimmick untuk memudahkan konsumen menyerap unit-unit apartemen ini.

"Konsumen hanya perlu membayar cicilan per bulan Rp 6 juta per bulan tanpa bunga selama masa tenor kredit pemilikan apartemen (KPA) 15-20 tahun," sebut Raditya.

Baca juga: Pilihan Rumah Kos untuk Investasi di Jakarta Pusat

Angka sebesar ini, imbuh dia, sangat pas bagi para profesional muda dan milenial mapan yang selama ini menghabiskan pengeluaran bulanannya untuk menyewa tempat tinggal dengan konsep kamar kos atau dormitory di sekitar CBD.

Mereka tinggal di rumah-rumah kos dengan tingkat hunian tinggi. Tentu saja, hal ini merupakan peluang bagi Ciputra untuk memasarkan properti dengan harga setara rumah kos.

Biaya bulanan rumah kos tersebut, berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Angka sebesar ini dipatok untuk rumah-rumah kos di seputaran Jalan Satrio, Jalan Jend Sudirman, dan Jalan Rasuna Said.

"Karena itu, akan lebih menguntungkan jika mereka membeli sekaligus investasi apartemen yang jelas-jelas ada asetnya, dan berada di kawasan perkantoran. Harganya kan setara biaya kos bulanan," tutur Raditya.

Dengan demikian, anggaran rumah kos bisa dikonversi untuk membayar cicilan apartemen setiap bulan.

Secara tegas Raditya menyatakan, The Newton 2 akan menjadi kesempatan bagi konsumen dan khususnya profesional milenial untuk menjadi first-time investors. Selain itu, apartemen ini dipasarkan dengan harga terjangkau dan kemudahan pembayaran.

Newton 2 dikembangkan sebanyak 624 unit. Mengingat kondisi properti masih belum siuman dari tidur panjangnya, Ciputra mematok target lebih konservatif.

Untuk Newton 2, target penjualan tahun 2020 hanya sebesar Rp 250 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau