JAKARTA, KOMPAS.com - Optimisme di sektor properti perlahan mulai bangkit. Hal ini ditandai dengan peluncuran produk-produk baru.
Tak hanya untuk menengah bawah, dan menengah, kelas di atasnya pun mulai aktif bergerak. Setelah Tokyu Land, dan Ciputra Group dengan tawaran produk senilai Rp 1 miliar ke atas, giliran PT Summarecon Agung Tbk.
Bahkan, pengembang yang dirintis Sutjipto Nagaria ini berani memasarkan rumah tapak (landed house) dengan klasifikasi mewah yang harga termurahnya saja Rp 3,7 miliar.
Baca juga: Summarecon Tutup Atap Perkantoran The Kensington
Rumah ini merupakan pengembangan tahap dua dari Klaster Morizen hasil kerja bareng PT Summarecon Agung Tbk dengan Sumitomo Forestry Co., Ltd.
Menurut Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur, penyerapan hunian dengan nilai di atas Rp 1 miliar masih menunjukan hasil yang positif.
"Hal ini terlihat dari tingginya minat pembeli, khususnya untuk produk hunian di Summarecon Bekasi," kata Albert menjawab Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Tahap pertama klaster Morizen, contohnya. Yang paling diminati pasar justru tipe terbesarnya. Demikian halnya dengan klaster Olive yang saat itu dijual mulai dari harga Rp 940 jutaan.
Selain itu, imbuh Albert, relaksasi Loan To Value (LTV) atau uang muka untuk pembelian rumah kedua serta pelonggaran PPnBM untuk rumah mewah, ikut mendorong masih kuatnya permintaan hunian menengah ke atas.
Demikian halnya dengan penurunan tarif PPh pasal 22 atas Hunian Mewah dari lima persen menjadi hanya 1 persen, yang memengaruhi keputusan masyarakat membeli rumah.
"Sementara bagi properti berwawasan lingkungan, Bank Indonesia akan diberikan tambahan keringanan rasio LTV dan FTV sebesar 5 persen," cetus Albert.
Oleh karena itu, Albert optimistis, tahun ini pasar properti menengah ke atas dan mewah akan meningkat.
Menyusul berlanjutnya pembangunan proyek infrastruktur dan transportasi yang masif, serta stabilitas politik dan keamanan yang lebih baik.
Seiring dengan sejumlah variabel pendukung tersebut, PT Summarecon Agung Tbk menargetkan penjualan tahap 2 klaster Morizen senilai Rp 115 miliar.
Klaster ini tersedia dalam jumlah terbatas, hanya 35 unit dengan varian tipe yang lebih besar.
Antara lain Tipe Keyaki (10x14,5) dengan harga mulai Rp 3,7 miliar, Hiiragi (10x16) yang dipatok senilai Rp 4,2 miliar, dan pilihan tipe yang lebih luas, yaitu tipe Nara (12x18) dengan harga mulai dari Rp 6,3 miliar.
Morizen merupakan klaster ke-10 dari Summarecon Bekasi. Diluncurkan sejak 10 Agustus 2019, klaster ini telah terjual sebanyak 40 unit.
Takahiro Fuwa merupakan desainer yang merancang klaster ini. Sejumlah penghargaan arsitektur telah dikantonginya.
Sebut saja Soka City Landscape Prize Award (2007), Canada Wood Shanghai, First Prize at Housing Design Under 600 sqm (2007), hingga Good Design Award (2011 dan 2017).
Peluncuran tahap 2 Morizen secara resmi akan diselenggarakan di Gedung Plaza Summarecon Bekasi pada 29 Februari 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.