Sebuah privasi merupakan inti dari ringkasan desain klien untuk rumah di Toyonaka, Jepang.
Untuk menghadirkan tingkat pencahayaan yang cukup tanpa menghasilkan pemandangan jendela yang mengganggu, FujiwaraMuro Architects memperkenalkan 'pusat cahaya'.
Pusat cahaya ini membentang dari atap ke garasi lantai dasar, melalui dapur atau ruang tamu di lantai pertama.
Potongan vertikal tambahan antara dua volume yang menghadap ke jalan dan potongan horizontal di atas garasi memberikan kilasan langit di jalan yang mencolok.
Sinar matahari pun menutupi palet material dari beton dan kayu di dalamnya. Sehingga, tecipta pemandangan tenang di ruang lantai pertama dan kamar-kamar pribadi di lantai dasar.
Rumah yang dilengkapi dengan material batu karya Hiroshi Sambuichi ini terletak di persimpangan tiga prefektur, Hiroshima, Yamaguchi dan Shimane. Rumah ini menapak ringan di bumi dengan gaya arsitekturnya yang khas.
Arsitek Hiroshi Sambuichi dengan bangga merancang "Stone House" menggunakan bahan alami yang dapat digunakan kembali.
Menurut Hiroshi, Stone House merupakan maha karya yang dapat menahan cuaca dingin ketika musim dingin telah tiba di Jepang.
Biasanya, daerah tersebut sering diterpa angin kencang dan diselimuti salju, tetapi "Stone House" juga berfungsi sebagai tempat peristirahatan yang dingin selama bulan-bulan musim panas.
Ide tak biasa Sambuichi ini menjadikan rumah yang dirancang terbuat dari tempat tidur batu, yang berasal dari sungai terdekat.
Pada musim dingin, batu-batu ini melindungi rumah dari ledakan es. Sementara di musim panas, mereka menjaga suhu dan kelembaban pun turun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.