JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Commuter Properti bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kuartal II-2020.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM PT Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf menjawab Kompas.com, di JCC Senayan, Selasa (18/2/2020).
"Saat ini masih dalam tahap finalisasi. Sejak Januari sudah kami proses. Jadi, akan ada tiga arranger, satu swasta dan dua dari BUMN. Kami sedang menunggu persetujuan dari BEI," ungkap Yusuf.
Perolehan dana Initial Public Offering (IPO) yang diharapkan perusahaan senilai Rp 2,5 triliun.
Baca juga: Menghitung Efisiensi Biaya dan Waktu Tinggal di TOD LRT City
Sebagian besar atau 80 persen dana ini akan digunakan untuk pengadaan belanja modal atau capital expenditure (capex). Sementara sisa 20 persen lainnya untuk prefinancing.
Namun, sebelum IPO dilaksanakan, Adhi Commuter Properti akan menerbitkan surat utang atau bond terlebih dahulu dengan nilai Rp 1 triliun.
Yusuf menuturkan, sepanjang 2019 perusahaan mampu mencetak laba Rp 136 miliar atau 90 persen dari target Rp 137 miliar.
Angka ini tumbuh 70 persen sejak PT Adhi Commuter Properti berdiri pada empat tahun lalu atau 2015.
Adapun marketing sales yang mampu dibukukan pada tahun 2019 senilai Rp 1,2 triliun dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Rp 1,3 triliun.
Kontribusi penjualan terbesar berasal dari proyek LRT City MT Haryono senilai Rp 420 miliar dari total 8 proyek apartemen berkonsep transit oriented development (TOD).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.