Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhotelan, Bisnis Properti Paling Stabil

Kompas.com - 06/02/2020, 16:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhotelan tampil paling stabil dan relatif lebih baik kinerjanya di antara bisnis properti lainnya seperti apartemen, ritel, dan perkantoran, sepanjang 2019.

Hal ini didukung tingkat hunian secara umum yang tercatat sekitar 62 persen untuk kawasan Jakarta, dan Bali.

Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy H Bastami menjawab pertanyaan Kompas.com, usai presentasi Market Outlook 2020, di Jakarta, Kamis (6/1/2020).

Menurut Tommy, kegiatan meeting, incentives, convention and exhibition (MICE) baik dari sisi korporasi maupun government spending  yang sifatnya reguler menjadi kontributor terbesar kinerja perhotelan.

Baca juga: Tahun Ini, Jakarta Tambah 2.103 Kamar Hotel Baru

"Kegiatan MICE tidak akan tergerus. Jadi bisnis perhotelan masih akan cukup panjang (nafasnya). Jika bisnis proeprti lainnya mengenal siklus lima tahunan, tidak demikian dengan hotel yang relatif tidak akan ada masalah," tutur Tommy.

Khusus di Jakarta, performa terbaik ditunjukkan hotel berklasifikasi bintang empat yang memiliki fleksibilitas lebih tinggi ketimbang bintang lima atau di bawahnya.

Hotel bintang empat, kata Tommy, bisa menangkap dua pasar sekaligus yakni segmen hotel bintang lima dan segmen hotel bintang tiga.

"Dengan rate (tarif) yang juga fleksibel, sehingga hotel bintang empat menjadi pilihan utama bagi korporat dan pemerintah untuk menggelar acara-acara MICE reguler," cetus Tommy.

Secara umum, Tommy menuturkan, bisnis perhotelan sepanjang 2019 mengalami penambahan pasokan kumulatif sebanyak 38.256 kamar atau tumbuh tipis 0,5 persen dibanding tahun lalu.

Sejumlah pengembang secara agresif merambah daerah.KOMPAS.com/RAM Sejumlah pengembang secara agresif merambah daerah.
Hotel dengan klasifikasi bintang 4 mendominasi dengan angka 43,9 persen, disusul hotel bintang 3 dengan 29,3 persen, dan hotel bintang 5 sebanyak 26,8 persen.

Sementara untuk pasokan baru kuartal IV-2019 sejumlah 201 kamar. Pasokan berasal dari Ibis Style Simatupang, Mercure Jakarta Gatot Subroto, dan Ibis Style Jakarta Pusat. 

Meski pasokan bertambah, namun tingkat hunian mengalami kenaikan 5,46 persen menjadi 66,8 persen. 

Baca juga: Piala Dunia U20 Bakal Dongkrak Bisnis Hotel Surabaya

Hotel di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta tercatat menunjukkan tingkat hunian tertinggi sekitar 80 persen.

Sementara tingkat hunian hotel di kawasan central business district (CBD) Jakarta sekitar 70 persen.

Adapun tarif rata-rata per kamar per malam sebesar Rp 1,3 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau