Dari hasil survei yang telah dilakukan bersama pihak Taman Nasional Komodo (TNK), Yori mengakui di Pulau Rinca terlalu banyak bangunan yang tidak kontekstual satu sama lain dan posisinya tersebar.
Untuk itu, dalam konsep desain yang akan diterapkan, hanya satu titik yang akan dibangun struktur besar untuk melihat atraksi Komodo.
Ini artinya, dari 45 liang Komodo di Pulau Rinca, hanya satu liang yang bisa dimanfaatkan untuk atraksi wisata. Sebagai informasi, satu liang diisi 70 ekor Komodo.
Sebagian besar liang akan dilindungi agar habitat Komodo tidak terusik dan terganggu aktivitas wisatawan.
Baca juga: Length of Stay Turis Labuan Bajo Bisa 4 Hari, dengan Catatan...
"Setelah konsultasi dengan TNK, hanya satu liang yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai atraksi wisata," ucap Yori.
Selain itu, akan dibangun jalur berbeda antara manusia atau pengunjung dan Komodo dengan struktur melayang atau elevated setinggi 2 meter.
Nantinya, pengunjung bisa melihat lalu lintas Komodo dari atas jalur ini tanpa mengganggu aktivitas dan habitat Komodo.
Yori juga akan mengakomodasi pembangunan shelter untuk ranger Komodo, pemandu wisata, dan peneliti.
Dermaga Pulau Rinca juga tak luput dari sentuhan arsitektural. Yori menyebut dermaga ini akan berbentuk lidah Komodo.
Demikian pula dengan rumah-rumah warga di sekitarnya, akan ditata lebih rapi dan sesuai dengan kearifan lokal dengan mengadopsi desain rumah tradisional Manggarai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.