JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat menjadi kontroversi terkait perizinan, Meikarta, megaproyek yang dikembangkan Lippo Group menunjukkan perkembangan fisik signifikan.
Saat ini sudah 22 menara dari total 28 menara pada Distrik 1 yang sudah tegak berdiri dengan status konstruksi tutup atap (topping off).
Sementara sisa enam menara lainnya ditargetkan mencapai tahap topping off pada Februari 2020.
Demikian penjelasan Chief Marketing Officer (CMO) Meikarta Lilies Surjono kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Baca juga: Meikarta, Nomor Satu Diadukan Konsumen Sepanjang 2019
"Dari total 22 tower tersebut, 400-an unit di antaranya sudah pra-serah terima," kata Lilies.
Hanya, Lilies tidak menyebutkan apakah 22 menara yang sudah tegak berdiri tersebut termasuk empat menara Orange County, karena tidak menanganinya.
Lilies menuturkan, Tahap I Meikarta terdiri dari dua distrik dengan total 20.000 unit. Selain Distrik 1 yang sudah disebutkan di atas, Distrik 2 juga sedang dalam proses pembangunan.
Dengan demikian, kata Lilies, konsumen-konsumen Meikarta tidak perlu lagi khawatir terkait isu mangkrak yang mengacu pada laporan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
"Dalam laporan tersebut, aduan Meikarta hanya 6 dari total 81 aduan. Jika dibandingkan dengan jumlah ribuan unit yang dibangun, hanya nol koma sekian persen," imbuh Lilies.
Namun demikian, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap kendala yang dialami oleh konsumen serta segera memberikan solusi, sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan cepat dan baik.
Selain itu, terhadap konsumen yang sempat khawatir dengan proses pembangunan Meikarta dan berniat untuk melakukan pengambilan uang (refund), pengembang mengundang mereka untuk melihat secara langsung progres pembangunan.
"Kami harapkan upaya ini tidak membuat mereka melakukan refund," cetus Lilies.
Saat peluncurkan pada 4 Mei 2017, Chairman Lippo Group James Riady mengatakan, Meikarta lahir untuk mengisi absennya para pentolan di sektor properti dalam mengembangkan proyek skala besar.
"Di dunia properti, sudah lebih dari 10 tahun tidak ada pentolan yang terjun dengan proyek besar-besar," kata James.
Karena itu, lanjut James, Lippo Group sungguh-sungguh melakukan terobosan baru melalui Meikarta, agar bisa menjadi inspirasi buat semua pelaku usaha properti.
Proyek ini menempati lahan seluas 500 hektar di bagian paling timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Lahan tersebut sudah dikuasai Lippo Group sejak kurun 1990-an, saat naga bisnis ini memulai inisiasi kota mandiri berbasis industri Lippo Cikarang.
Di kota baru ini, James menjelaskan, rencananya akan dikembangkan 100 gedung tinggi dengan ketinggian masing-masing gedung sekitar 35 hingga 45 lantai.
Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukan huian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.