JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penganugerahaan dilakukan dalam sidang terbuka yang digelar di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesha, Kamis (16/1/2020).
Dalam Laporan pertanggungjawaban akademik yang dibacakan oleh Ketua Tim Promotor Prof. Ir. Indratmo Soekarno, MSc, Ph.D, pemberian gelar tersebut merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Basuki.
Dia dinilai telah terbukti memberikan sumbangan nyata, menonjol, dengan dampak luar biasa dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) bagi perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan.
Baca juga: Marak Rumah Syariah Bodong, Basuki Dorong Pengembang Daftar Sireng
“Dengan pemberian gelar Doktor Kehormatan ini, ITB berharap dapat mendorong masyarakat dan bangsa Indonesia untuk berprestasi dan memberikan sumbangan bagi pengembangan iptek, seni atau kemanusiaan,” ujar Indratmo dalam keteranga tertulis yang diterima Kompas.com
Menurutnya, Basuki memiliki peranan penting dalam bidang infrastruktur sumber daya air serta infrastruktur tahan gempa.
Selain itu, Basuki juga dianggap berhasil menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur yang sangat kompleks.
Kemudian dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi, Basuki juga membangun berbagai infrastruktur di perguruan tinggi di Indonesia, termasuk beberapa infrastruktur yang telah dibangun di kampus ITB Jatinangor.
Sebelumnya Basuki telah menerima beberapa tanda penghargaan dan pengakuan, termasuk dari ITB yaitu Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama ITB tahun 2017.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, penganugerahan ini juga dilaksanakan bertepatan dengan 100 tahun ITB sebagai institusi Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia.
Menurutnya, Basuki adalah abdi negara yang berdedikasi dan pekerja keras di Departemen Pekerjaan Umum dan sebagai seorang birokrat yang sangat andal, tangguh dan menunjukkan kepeloporannya.
ITB juga berterima kasih karena Kementerian PUPR telah banyak melakukan kerja sama dengan ITB, baik berupa bantuan prasarana pendidikan, menyediakan tempat kerja praktek bagi mahasiswa, maupun melibatkan civitas akademika dalam berbagai kegiatan yang menyangkut kepakaran di ITB.
“Saya berharap penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan seperti yang diberikan kepada Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ini dapat dijadikan contoh untuk generasi penerus, untuk menjadi pekerja yang profesional, birokrat yang ulet dan berdedikasi tinggi, maupun sebagai organisator yang tangguh sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa,” tutur Kadarsah.
Pada kesempatan kali ini, Basuki juga menyampaikan orasi ilmiahnya. Ia mengatakan dalam lima tahun ke depan, visi pemerintaham Jokowi-Ma'ruf adalah tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur, khususnya melanjutkan dan memanfaatkan yang telah dibangun.
Dalam pembangunan di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian 45 bendungan, dan 15 bendungan baru, pembangunan 1.000 embung, 500.000 hektar jaringan irigasi baru.
Kemudian rehabilitasi jaringan irigasi seluas 2,5 juta hektar dan 2.100 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai.
Menurut Menteri Basuki, pembangunan infrastruktur pengendali banjir sangat penting dalam upaya mengurangi dampak bencana banjir bagi masyarakat.
Baca juga: Strategi Basuki Tangani Banjir Jadebotabek
Dia melanjutkan, sejak akhir tahun 1990-an, konsep penanganan banjir mengalami perubahan dari semula flood control yang difokuskan pada badan sungai di ruas tengah dan hilir sungai menjadi flood management dengan penanganan secara terpadu dari hulu hingga hilir sungai.
Pendekatan ini mulai diterapkan pada kegiatan North Java Flood Control Sector Project dan South Java Flood Control Sector Project.
Sebagai ilustrasi, dia memberikan contoh penerapan flood management. Menurut Menteri Basuki, penanganan banjir pada Sungai Citarum secara terpadu dilakukan dari hulu hingga ke hilir.
Hingga tahun 2019, pihaknya telah melaksanakan pembangunan Terowongan Nanjung, peningkatan kemampuan sungai dan anak sungai Cikijing, Cimande, Cikeruh, serta pembangunan kolam Cienteung yang dapat dioperasikan sejak tahun 2018.
Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan banjir Sungai Cigado dan Citarum di daerah Cienteung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.