Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ciptakan Rumah Ramah Lingkungan, Simak 3 Tips Ini!

Kompas.com - 17/12/2019, 18:46 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gencarnya kampanye ramah lingkungan di semua industri, membuat para ahli desain membawa konsep ini diterapkan di dalam rumah.

Kemajuan dan inovasi teknologi baru memudahkan perancang dan arsitek untuk berkontribusi terhadap bumi yang lebih sehat.

Salah satunya dengan menggunakan bahan atau teknik yang dapat menyerap karbon, menggunakan bahan-bahan vegan, atau menciptakan lanskap ramah lingkungan dengan tanaman asli.

Melansir dari Forbes, berikut tiga tips ciptakan rumah ramah lingkungan. 

1. Gunakan bahan alami tekstil

Saat ini, para desainer interior menjadi lebih kreatif dengan menciptakan bahan rumah menggunakan serat hewani dan nabati, baik itu diterapkan dengan tirai sutra atau kursi bambu.

Serat hewani dan nabati juga mengandung lebih sedikit racun dan bahan kimia. Hal ini sangat bagus untuk menciptakan rumah Anda menjadi lebih sehat. 

"Dalam hal tren yang akan datang dalam desain ramah lingkungan, tentang industri tekstil  tidak hanya faktor kinerja, tetapi tingkat bahan kimia yang lebih aman dan berdampak pada faktor lingkungan dari produksi," terang Debbie Baxter, arsitek dari Baxter Design Group.

Baca juga: Global Shopping Festival 2019, Lebih Ramah Lingkungan

2. Gunakan bahan daur ulang

Menggunakan bahan daur ulang untuk perabotan rumah tangga Anda tetap menjadi tren populer di kalangan desainer, dekorator, maupun arsitek.

Cobalah mendesain sendiri perabotan rumah tangga dengan bahan-bahan seperti plastik maupun kaca. Contohnya seperti kursi yang terbuat dari botol plastik daur ulang, lampu yang terbuat dari kayu apung alami, atau vas yang terbuat dari kaca daur ulang.

Selain gencar membuat desain perabotan rumah yang ramah lingkungan, pakar industri desain juga menemukan cara unik agar masyarakat bisa turut serta dalam menjaga lingkungan.

3. Beralih ke cat organik

Unsur cat dinding pada umumnya dapat menyebarkan racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Sedangkan cat organik menggunakan tingkat yang lebih rendah dari bahan kimia organik yang mudah menguap atau VOC, baik dengan cat rendah -VOC, nol-VOC, atau alami. 

Cat susu, cat kapur, atau cat nabati dan mineral dapat menjadi alternatif cat yang lebih sehat.

Baca juga: Usung Fesyen Ramah Lingkungan, 50an Desainer Unjuk Gigi di Bandung

“Sebagian besar sistem dan bahan yang berkelanjutan cukup masuk akal - cat nol-VOC lebih sehat dan efisiensi energi yang lebih baik menghemat uang dari waktu ke waktu. Itu hanya cara yang lebih baik untuk membangun," terang Randy Grange selaku arsitek di TRG Architects.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com