Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wina Sabet Gelar Kota Layak Huni Dunia

Kompas.com - 05/09/2019, 06:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sedangkan untuk kategori lainnya, yakni budaya dan lingkungan hiudp, banyak negara berkembang yang mengalami penurunan skor indeks akibat perubahan ikilm.

Hal ini termasuk New Delhi di India, yang menderita akibat kualitas udaya yang mengerikan, juga Kairo di Mesir dan Dhaka di Bangladesh.

"Kurangnya upaya global yang terpadu untuk mengatasi resiko perubahan iklim semakin menurunkan revisi nilai-nilai ini, mengancam untuk mengimbangi perbaikan dalam kategori lain, seperti pendidikan dan infrastruktur, yang tetap berada pada tren naik secara luas," imbuh laporan tersebut. 

Terlepas dari risiko terhadap masa depan yang ditimbulkan akibat perubahan iklim, pandangan jangka panjang menunjukkan bahwa tingkat kehidupan secara keseluruhan telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. 

"Dalam sampel kota-kota global, skor rata-rata kemampuan hidup telah mengalami peningkatan 0,5 poin presentase, menjadi hampir di bawah 76 dalam lima tahun terakhir. Hal ini terutama didorong oleh skor yang lebih tinggi dalam kategori stabilitas," tulis laporan.

Serangan teroris yang melanda Selandia Baru dan Sri Lanka dalam setahun terakhir adalah penanda bahwa ancaman keamanan masih terlihat, tetapi persepsi tentang bahaya yang ditimbulkan akibat aksi terorisme telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. 

Di antara 56 kota yang telah mendaftarkan peningkatan peringkat livebilitas dalam lima tahun terakhir, ada empat kota yang menonjol yaitu Abidjan di Pantai Gading, Hanoi di Vietnam, Kiev di Ukraina dan Beograd di Serbia.

Masing-masing dari mereka telah mengalami peningkatan lebih dari lima poin. Bahkan dalam 12 bulan terakhir, Beograd telah mengalami lonjakan cukup jauh dari peringkat 82 ke posisi 77, sebagai hasil dari peningkatan skor infrastruktur dan kesehatan, atau setara dengan peringkat menengah di antara kota-kota di Eropa TImur.

Sedangkan Hanoi mengalami peningkatan hampir secara keseluruhan pada tahun ini, engan skor stabilitas, budaya, pendidikan dan infrastruktur yang lebih tinggi. Namun di wilayah yang beragam, tetap berada di sepertiga terbawah kota Asia. 

Adapun setelah pemilihan presiden dan parlemen yang berjalan damai dan demokratis di Ukraina pada tahun 2019, kami telah meningkatkan peringkat stabilitas Kiev relatif terhadap setahun yang lalu.

Meski naik tipis, namun dampak warisan dari skor stabilitas kota yang sebelumnya rendah (akibat konflik yang tengah berlangsung dengan pemberontak yang didukung Rusia).

 

Konflik dan krisis ekonomi turut menentukan penurunan indeks dalam setahun terakhir.

Misalnya, Caracas di Venezuela, yang mengalami penurunan terhadap empat dari lima kategori, karena perjuangan pemerintah untuk mendapatkan legitimasi telah menghambat kemampuannya untuk menyediakan layanan dasar bagi warganya. 

New Delhi didaulat sebagai kota dengan pencemaran udara paling tinggi di India.Reuters/Independent New Delhi didaulat sebagai kota dengan pencemaran udara paling tinggi di India.
"Skor stabilitasnya tidak bergerak, tetapi hanya karena itu sangat rendah setahun lalu. Efeknya adalah untuk menarik kota turun lima tempat dalam indeks ke tempat ke-131," tulis laporan.

Hal yang sama juga terjadi pada New Delhi yang jatuh ke bawah indeks karena penurunan peringkat tidak hanya pada skor budaya dan lingkungannya, tetapi juga stabilitas karena meningkatnya angka kejahatan. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com