Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Trans Sumatera, Geliat Ekonomi, dan Lonjakan Harga Tanah

Kompas.com - 01/09/2019, 18:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera tak hanya memengaruhi efisiensi dan efektivitas berkendara dalam menempuh perjalanan ratusan kilometer, atau menghubungkan satu kota dengan lainnya, juga mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi kawasan yang dilintasinya.

Hal ini terungkap dari panjangnya daftar antrean usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel modern, dan bisnis beragam jenis yang ingin mengisi rest area-rest area di sepanjang ruas tol yang dilintasi Tim Kompas.com pada ekspedisi Merapah Trans Sumatera 2019.

Adapun ruas tol yang dilintasi Tim Kompas.com Merapah Trans Sumatera selama 6 hari mulai 26 Agustus hingga 31 Agutus 2019 yakni Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Palembang-Indralaya.

Sementara ruas Kayu Agung-Palembang sepanjang 111,6 kilometer belum bisa dilintasi karena konstruksinya baru mencapai sekitar 46 persen.

Baca juga: Lelah Melintasi Tol Trans Sumatera, 15 Rest Area Siap Melayani Anda

Menurut Pimpinan Proyek Hutama Karya Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang Bambang Eko, antusiasme para peritel modern, UMKM, dan para pebisnis lainnya dengan beragam jenis usaha sangat tinggi.

"Kami mencatat terdapat ratusan UMKM dan peritel yang masuk dalam waiting list," ungkap Bambang.

Simpang Susun Kota Baru Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi BesarKristianto Purnomo/Kompas.com Simpang Susun Kota Baru Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
PT Hutama Karya (Persero) menyerahkan sepenuhnya pengelolaan rest area di sepanjang jalan tol yang mereka bangun kepada anak usahanya, yakni PT Hutama Karya Realtindo (HKR).

Dari pembicaraan dan diskusi intensif dengan HKR, lanjut Bambang, dapat disimpulkan bahwa geliat ekonomi di sepanjang kota, kabupaten dan kawasan yang dilintasi Tol Trans Sumatera terus bergerak menuju tren makin progresif.

Baca juga: Melintasi Mulusnya Tol Trans Sumatera dalam 6 Jam

Hutama Karya sendiri berencana untuk mengembangkan kawasan terpadu yang mengintegrasikan infrastruktur jalan tol dengan kawasan industri, pusat komersial, dan pusat ekonomi.

"Hal itu sedang dikaji studi kelayakannya," kata Bambang.

Harga lahan melonjak

Operational Manager Hutama Karya Hery Prasetyo mengatakan, geliat ekonomi tersebut dipicu oleh terus bertumbuhnya kendaraan yang menggunakan Jalan Tol Trans Sumatera.

Hery mencatat lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang melintasi ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sebanyak 9.000 kendaraan atau 52 persen dari target yang ditetapkan.

"Jumlah ini terus melonjak saat menjelang hari libur, Ramadhan, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru," kata Hery.

Gerbang Tol Kayu Agung di Ruas Tol pematang Panggang-Kayu AgungKristianto Purnomo/Kompas.com Gerbang Tol Kayu Agung di Ruas Tol pematang Panggang-Kayu Agung
Dari dua kali pelaksanaan Ramadhan, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dilintasi 15.000 kendaraan.

"Angka ini lonjakan besar dari LHR harian," imbuh Hery.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau