"Strategi lainnya, kami komitmen membangun dan merealisasikan dengan cepat rumah-rumah yang sudah dibeli konsumen. Karena kebutuhan rumah masih banyak, apalagi harganya terjangkau Rp 147 jutaan," imbuh Christian.
Hasilnya, sejak 2004 menggeluti bisnis rumah subsidi, Vista Land telah memiliki 28 portofolio yang tersebar di Tangerang, Bogor, dan Bekasi.
Pada pameran kalini, mereka menargetkan penjualan 500 unit hingga 800 unit. Meski baru terjual 200 unit, Christian optimistis target tercapai.
Demikian halnya dengan Restu Pesona Cipta. Petugas Penjualan Masturi mengatakan, rumah-rumah Balika Residence yang dipamerkan adalah rumah siap huni atau ready stock.
"Kalau pun inden, itu hanya sebulan, karena kami terus membangun. Ini strategi untuk meyakinkan pasar bahwa kami terbukti punya proyek di lapangan," kata Masturi.
Karena itu, Restu Pesona Cipta berani memasarkan rumah subsidi dengan harga baru Rp 158 juta per unit, meskipun lokasinya terbilang jauh yakni 15 menit dari Stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Smart Home, Cara Terrakon Property Menguasai Palembang Timur
"Banyak yang beli orang Jakarta. Mereka kerja juga di Jakarta, puas dengan produk kami," imbuh dia.
Untuk diketahui, hingga Juni 2019, terdapat 11.789 pengembang yang terdaftar di Sistem Registrasi Pengembang (Sireng) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Termasuk anggota organisasi baru Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) yang menurut Ketua Umumnya, Endang Kawidjaya, mencapai 1.600 pengembang.
"Angka ini terbesar ketiga setelah REI dan Apersi," imbuh Endang.
Aplikasi Sireng merupakan bagian dari upaya Kementerian PUPR melakukan pengawasan terhadap kualitas rumah subsidi yang dibangun oleh pengembang perumahan agar tetap memenuhi standar rumah layak huni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.