JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep, inovasi, dan eksekusi. Tiga hal ini adalah faktor kunci yang harus terus dikembangkan saat berbisnis properti di Sumatera Selatan, khususnya Palembang.
Jika ketiganya diabaikan, pengembang tidak akan memenangkan minat dan ketertarikan masyarakat Palembang. Lebih lagi, untuk sampai pada taraf melakukan transaksi.
Menurut Direktur Terrakon Property Nata Susanto, masyarakat Palembang tidak menghiraukan artist impression, atau gambar-gambar proyek bagus dengan tampilan visual membuai.
Yang mereka butuhkan adalah bukti dan rekam jejak di lapangan, bahwa pengembang bersangkutan mampu membangun dan merealisasikan proyeknya sesuai yang ditawarkan.
"Ini yang kami alami selama berbisnis properti di Palembang. Banyak yang hanya tebar konsep, klaim inovasi, tapi tak kunjung dibangun. Namun hanya segelintir yang memegang komitmen untuk mengeksekusinya," ungkap Nata menjawab Kompas.com, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: Lalu Lintas di Tol Palembang-Indralaya Meningkat 30 Persen
Oleh karena itu, sejak 2017 masuk wilayah ini, Nata mengatakan, Terrakon Property terus mengeksplorasi keahlian sumber daya manusia yang dimiliki dengan menawarkan pasar sesuatu yang baru.
Termasuk konsep smart home atau rumah pintar yang akan dikembangkan pada klaster terbaru, Elara, di Royal Resort Residence.
Nata menuturkan, Elara dikembangkan 100 unit di atas lahan seluas 1 hektar dengan ukuran tipikal 36/72 meter berkonsep rumah tumbuh.
Terrakon melengkapi klaster ini dengan jaringan kabel optik dengan kecepatan hingga 1 Gigabite per detik. Penghuni dapat mengakses internet nir-kabel dari rumah masing-masing dengan menggunakan layanan dari provider mana pun.
"Selain di setiap hunian, jaringan internet nir-kabel ini juga dapat diakses di fasilitas-fasilitas umum seperti club house, sport park, basketball arena, taman, dan lain sebagainya," ungkap Nata.
Tak sebatas jaringan internet nirkabel yang dapat dinikmati setiap penghuni, Terrakon juga mengembangkan aplikasi yang akan memudahkan segala urusan terkait estate management perumahan.
Aplikasi berbasis Android ini akan dilansir pada September mendatang dengan fitur-fitur terkait kebutuhan sehari-hari.
Mulai dari pembayaran Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), listrik PLN, PDAM, hingga terkait renovasi rumah, mengakses CCTV lingkungan, belanja daring, dan lain sebagainya.
"Penghuni pun bisa mengunggah terkait keluhan tentang sampah atau kebersihan atau jalan lingkungan yang rusak. Petugas bersangkutan akan merseponsnnya dengan cepat selama 24 jam," jelas Nata.
Untuk membangun aplikasi ini, Terrakon bekerja sama dengan investor yang juga sebelumnya membangun aplikasi Qlue untuk Provinsi DKI Jakarta.