Jika ketiganya diabaikan, pengembang tidak akan memenangkan minat dan ketertarikan masyarakat Palembang. Lebih lagi, untuk sampai pada taraf melakukan transaksi.
Menurut Direktur Terrakon Property Nata Susanto, masyarakat Palembang tidak menghiraukan artist impression, atau gambar-gambar proyek bagus dengan tampilan visual membuai.
Yang mereka butuhkan adalah bukti dan rekam jejak di lapangan, bahwa pengembang bersangkutan mampu membangun dan merealisasikan proyeknya sesuai yang ditawarkan.
"Ini yang kami alami selama berbisnis properti di Palembang. Banyak yang hanya tebar konsep, klaim inovasi, tapi tak kunjung dibangun. Namun hanya segelintir yang memegang komitmen untuk mengeksekusinya," ungkap Nata menjawab Kompas.com, Kamis (1/8/2019).
Oleh karena itu, sejak 2017 masuk wilayah ini, Nata mengatakan, Terrakon Property terus mengeksplorasi keahlian sumber daya manusia yang dimiliki dengan menawarkan pasar sesuatu yang baru.
Termasuk konsep smart home atau rumah pintar yang akan dikembangkan pada klaster terbaru, Elara, di Royal Resort Residence.
Nata menuturkan, Elara dikembangkan 100 unit di atas lahan seluas 1 hektar dengan ukuran tipikal 36/72 meter berkonsep rumah tumbuh.
Terrakon melengkapi klaster ini dengan jaringan kabel optik dengan kecepatan hingga 1 Gigabite per detik. Penghuni dapat mengakses internet nir-kabel dari rumah masing-masing dengan menggunakan layanan dari provider mana pun.
"Selain di setiap hunian, jaringan internet nir-kabel ini juga dapat diakses di fasilitas-fasilitas umum seperti club house, sport park, basketball arena, taman, dan lain sebagainya," ungkap Nata.
Tak sebatas jaringan internet nirkabel yang dapat dinikmati setiap penghuni, Terrakon juga mengembangkan aplikasi yang akan memudahkan segala urusan terkait estate management perumahan.
Aplikasi berbasis Android ini akan dilansir pada September mendatang dengan fitur-fitur terkait kebutuhan sehari-hari.
Mulai dari pembayaran Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), listrik PLN, PDAM, hingga terkait renovasi rumah, mengakses CCTV lingkungan, belanja daring, dan lain sebagainya.
"Penghuni pun bisa mengunggah terkait keluhan tentang sampah atau kebersihan atau jalan lingkungan yang rusak. Petugas bersangkutan akan merseponsnnya dengan cepat selama 24 jam," jelas Nata.
Untuk membangun aplikasi ini, Terrakon bekerja sama dengan investor yang juga sebelumnya membangun aplikasi Qlue untuk Provinsi DKI Jakarta.
Khusus rumah Elara tipe dua lantai, Terrakon melengkapinya dengan CCTV di 4 titik, sirine dan panic button, serta motion sensor di jendela dan pintu.
Jika ada gangguan keamanan, sirine akan bekerja secara otomatis dan menyampaikannya ke pemilik rumah, pos keamanan dan kepolisian, melalui sistem notifikasi.
Harga yang dipatok pun berbeda. Untuk rumah dengan fitur smart home selengkap ini, dipatok sekitar Rp 550 juta hingga Rp 600 juta, sementara rumah berfitur biasa atau hanya internet nir-kabel mulai dari Rp 400 juta.
Nata membuka, investasi membangun perangkat lunak dan keras smart home ini sekitar 5 persen dari harga jual rumah
Potensi Palembang Timur
Klaster Elara merupakan bagian dari pengembangan Royal Resort Residences yang berlokasi di Jalan Tegal Binangun, Jakabaring, Palembang Timur.
Menurut Nata, kawasan Palembang Timur atau Ulu ini punya potensi besar menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru dengan sentra aktivitas di Jakabaring.
"Jakabaring akan menjadi pusat pemerintah. Gedung DPRD, Kejaksaan Tinggi hingga Bank Sumsel Babel (gedung tertinggi) ada di sini bukan di seberang (hilir),” jelas Nata.
Akses Tol Trans-Sumatera ruas Palembang-Indralaya juga berada di radius 5 kilometer dari Jakabaring. Dengan adanya akses ini, peluang investasi di Jakabaring dinilai akan semakin terbuka lebar.
Terrakon sendiri sebelumnya telah membangun 200 unit di tanah seluas 4 hektar. Karena permintaan bertambah, kini pengembangan kawasan bertambah satu hektar menjadi 5 hektar.
Kinerja penjualannya diakui Nata sangat positif dan terus bergerak naik. Bahkan sebelum perhelatan Asian Games 2019, merupakan masa puncak penjualan.
Hingga saat ini, untuk tipe kecil 38 dan 48 meter persegi seharga Rp 350 juta telah terserap habis dengan jumlah total 110 unit.
"Saat ini, posisi harga aktual Rp 500 jutaan," sebut Nata.
Sementara tipe besar 88 meter persegi yang dipatok Rp 1,5 miliar masih tersisa 90 unit, sedangkan tipe dua lantai tersisa 20 unit.
Dari semua yang terjual ini hampir separuhnya dibeli dengan pembayaran tunai keras dan tunai bertahap.
"Para pembeli ini adalah end user yang sebagian besar berasal dari luar Palembang. Mereka beli untuk digunakan sendiri atau untuk anak-anaknya yang kuliah di Palembang," ungkap nata.
Royal Resort Residences dilengkapi sejumlah fasilitas seperti club house, kolam renang, taman olahraga, gym, arena basket, balai bengong dan taman bermain anak.
Dalam merealisasikan Royal Resort Residence ini, Terrakon Property menginvestasikan dana Rp 150 miliar.
https://properti.kompas.com/read/2019/08/02/125238121/smart-home-cara-terrakon-property-menguasai-palembang-timur