Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marmer Italia, Kloset Jerman, Ini Spesifikasi Apartemen Mewah Jakarta

Kompas.com - 19/07/2019, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah produk properti tak bisa sembarang diklaim sebagai mewah, luks, hi end, premium, dan stempel spektakuler lainnya yang menggambarkan kasta paling atas dari sebuah gaya hidup.

Tak cukup juga hanya dengan mencantumkan amenitas dari berbagai merek luar pada brosur-brosur kampanye iklan.

Ada kesepakatan tak tertulis, bahwa sebuah produk properti bisa diklasifikasikan luks alias mewah jika direkomendasikan oleh kalangan ultra high net worth individual (UHNWI). 

Baca juga: Para Pengembang Apartemen Mewah untuk Kalangan Super Kaya

Mereka yang kekayaan minimumnya 5 juta dollar AS menurut Knight Frank dalam Wealth Report, adalah yang terbiasa hidup bergelimang kesenangan. Tak ada kata "susah" atau "sulit" dalam kamus hidup mereka. 

Uang mengalir deras masuk ke pundi-pundi mereka, investasi jalan terus, kesenangan, pesta, jet pribadi, koleksi berlian, kapal pesiar, dan eksistensi bukan lagi kebutuhan tertier.

Jadi, mudah dimafhumi jika ternyata orang kaya Indonesia yang membeli apartemen mewah, super mewah, bahkan kelas lebih tinggi lagi yang tak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, dengan kontan, enggak pake nyicil!

Baca juga: Apartemen Rp 43,4 Miliar Dibayar Kontan, Enggak Pake Nyicil

Satu dari properti super mewah yang mendapat legitimasi "gratis" dari pesohor dunia adalah Raffles Residence Jakarta yang berada di kompleks Ciputra World 1 Jakarta.

Living room Raffles Residence JakartaDokumentasi Raffles Residence Living room Raffles Residence Jakarta
Betapa tidak, Raffles Residence berikut hotelnya dipilih oleh Raja Salman dari Arab Saudi beserta keluarganya sebagai tempat tinggal sementara saat berkunjung ke Indonesia pada 2017 silam.

Publik tentu mengerti sang raja beserta keluarganya memiliki kekayaan melampaui kategorisasi Knight Frank dalam Wealth Report-nya.

Menurut laporan Brand Finance tahun 2018 yang dikutip Middle East Monitor, keluarga King Salman atau kerap dilabeli "the House of Saud" memiliki kekayaan bersih 1,4 triliun dollar AS atau nyaris Rp 20.000 triliun.

Jumlah ini 16 kali lipat lebih banyak ketimbang kekayaan keluarga Kerajaan Inggris yang hanya 88 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 1.225 triliun.

Kendati tertutup, sebagian dari mereka diketahui punya jet pribadi, kapal pesiar mewah, helikopter, dan kediaman mewah yang berhias perabotan dari emas.

Baca juga: Profil Pembeli Apartemen Rp 43,4 Miliar Tunai Bukan OKB Tanggung

Lantas seperti apa rupa Raffles Residence yang dipilih Raja Salman ini? Apakah seluruh materialnya diimpor dari luar negeri? Apakah bak mandinya bersepuh emas?

Ilustrasi: Sektor apartemen mewah yang terkena tambahan PPnBM sebesar 20 persen akan mengalami sedikit penurunan penjualan.www.ciputraworldjakarta.com Ilustrasi: Sektor apartemen mewah yang terkena tambahan PPnBM sebesar 20 persen akan mengalami sedikit penurunan penjualan.
Sebelum bicara yang mewah-mewah, menurut Direktur Ciputra Group Artadinata Djangkar, sebetulnya antara hi end apartment dan yang biasa, perbedaannya tidak terlalu berjarak. Termasuk dalam komponen impor yang digunakan saat masa konstruksi.

Besi, semen, baja, beton, dan elemen pembentuk struktur tentu saja sama. Kecuali unsur mekanikal dan elektrikal yang sebagian besar didatangkan dari negara yang punya teknologi di bidang ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau