Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2019, 16:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggapan bahwa pasar properti kelas mewah mati suri, tak sepenuhnya benar. Buktinya, apartemen Regent Residence di bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, cukup aktif ditransaksikan.

Bahkan, saat pasar apartemen mewah di Jakarta secara umum tengah dalam masa-masa terburuknya pun, Regent Residence mampu mencatat penjualan optimal.

CEO KG Global Development Harry Gunawan mengungkapkan hal tersebut saat menjawab Kompas.com, usai prosesi serah terima kunci Regent Residence, Senin (15/7/2019).

Menurut Harry, enam unit apartemen dengan ukuran 505 meter persegi di level mid zone berpindah tangan kepada konsumen Desember 2018 lalu, sebelum aktivitas penjualan dihentikan karena perubahan harga.

"Harga lama dipatok Rp 70 juta per meter persegi, plus PPN dan PPNBM jadi totalnya Rp 86 juta per meter persegi. Jadi, kalau luasnya 505 meter persegi, harganya Rp 43,4 miliar. Itu laku, mereka beli kontan, enggak pake nyicil. Engga ada itu KPA-KPA (kredit pemilikan apartemen)," kisah Harry.

Baca juga: Apartemen Mewah Regent Residence Mulai Diserahkan kepada Konsumen

Selain tipe 505 meter persegi, terdapat tipe terkecil dengan ukuran 251 meter persegi dan terbesar atau griya tawang (penthouse) seluas 1.000 meter persegi.

Hingga akhir Juni 2019, sudah terjual 55 persen dari total 185 unit apartemen yang ditawarkan. 

Melihat antusiasme pasar yang demikian tinggi, Harry akan menaikkan harga jual menjadi Rp 68 juta per meter persegi hingga Rp 75 juta per meter persegi, di luar PPN dan PPNBM, pada 22 Juli mendatang. 

"Mungkin kami akan melepas 30 unit. Sementara 20 unit yang tersebar di sepuluh lantai teratas atau high zone dilepas dengan harga Rp 80 juta per meter persegi," sambung dia.

Fulus tak berseri

Siapa para pembeli apartemen itu?

Yang pasti, kata Harry, mereka adalah kalangan ultra high net worth individual (UHNWI) yang fulusnya tidak mengenal seri.

Mereka adalah pemilik perusahaan, pemilik bisnis, dan juga investor yang selama ini melakukan aksi wait and see terkait stabilitas politik, dan keamanan.

Mereka adalah juga yang tergerak membeli apartemen mewah karena ada kebijakan tax amnesty dari pemerintah. 

Desain vernakular mendominasi interior The Regent Jakarta.BLINK Design Group Desain vernakular mendominasi interior The Regent Jakarta.
Mereka adalah juga yang tertarik membeli apartemen mewah karena brand Regent Residence merupakan kelas tertinggi dari rantai global Intercontinental Hotel Group (IHG) dan Regent Jakarta merupakan rebranding pertama di dunia.

Mengacu pada Laporan Kekayaan atau Wealth Report 2018 yang dirilis Knight Frank, jumlah orang Indonesia dengan kekayaan lebih dari 5 juta dollar AS atau setara Rp 70,88 miliar mencapai 19.010 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com