Tak cukup juga hanya dengan mencantumkan amenitas dari berbagai merek luar pada brosur-brosur kampanye iklan.
Ada kesepakatan tak tertulis, bahwa sebuah produk properti bisa diklasifikasikan luks alias mewah jika direkomendasikan oleh kalangan ultra high net worth individual (UHNWI).
Mereka yang kekayaan minimumnya 5 juta dollar AS menurut Knight Frank dalam Wealth Report, adalah yang terbiasa hidup bergelimang kesenangan. Tak ada kata "susah" atau "sulit" dalam kamus hidup mereka.
Uang mengalir deras masuk ke pundi-pundi mereka, investasi jalan terus, kesenangan, pesta, jet pribadi, koleksi berlian, kapal pesiar, dan eksistensi bukan lagi kebutuhan tertier.
Jadi, mudah dimafhumi jika ternyata orang kaya Indonesia yang membeli apartemen mewah, super mewah, bahkan kelas lebih tinggi lagi yang tak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, dengan kontan, enggak pake nyicil!
Satu dari properti super mewah yang mendapat legitimasi "gratis" dari pesohor dunia adalah Raffles Residence Jakarta yang berada di kompleks Ciputra World 1 Jakarta.
Publik tentu mengerti sang raja beserta keluarganya memiliki kekayaan melampaui kategorisasi Knight Frank dalam Wealth Report-nya.
Menurut laporan Brand Finance tahun 2018 yang dikutip Middle East Monitor, keluarga King Salman atau kerap dilabeli "the House of Saud" memiliki kekayaan bersih 1,4 triliun dollar AS atau nyaris Rp 20.000 triliun.
Jumlah ini 16 kali lipat lebih banyak ketimbang kekayaan keluarga Kerajaan Inggris yang hanya 88 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 1.225 triliun.
Kendati tertutup, sebagian dari mereka diketahui punya jet pribadi, kapal pesiar mewah, helikopter, dan kediaman mewah yang berhias perabotan dari emas.
Lantas seperti apa rupa Raffles Residence yang dipilih Raja Salman ini? Apakah seluruh materialnya diimpor dari luar negeri? Apakah bak mandinya bersepuh emas?
Besi, semen, baja, beton, dan elemen pembentuk struktur tentu saja sama. Kecuali unsur mekanikal dan elektrikal yang sebagian besar didatangkan dari negara yang punya teknologi di bidang ini.
Selain itu, perbedaan diamteral lainnya adalah elemen interior baik yang bersifat dekoratif maupun fungsional. Seperti marmer, sanitari, dan beberapa perlengkapan lainnya macam door handle, dan juga kitchen equipment.
"Saya tidak bisa memberikan angka pasti persentasenya. Namun memang yang mewah adalah interiornya, dan itu semua impor," jelas Arta kepada Kompas.com, Kamis (18/7/2019).
Untuk marmer di area publik dan koridor Raffles Residence, dan Raffles Hotel Jakarta, kata Arta, didatangkan langsung dari Turki. Jenis marmer yang dipilih adalah imperial beige.
Sedangkan untuk kamar mandi, marmer yang digunakan adalah Volakas dan Pegassus dari Yunani dan Italia.
Sementara sanitarinya, termasuk kloset, Duravit dengan fitting Hansgrohe dari Jerman. Adapun perlengkapan dapur atau kitchen equipment merupakan produk Miele yang juga dari Jerman.
Selain itu, imbuh Arta, Raffles Residence juga memiliki keistimewaan bahwa semua unit memiliki ketinggian plafon 3,9 meter yang memberi kesan luas dengan kaca double glass.
"Setahu kami, Raffles Residence adalah branded residence pertama di Jakarta. Artinya mendapat 'brand' dari Raffles Hotel yang merupakan chain hotel bintang 5 premium," ungkap Arta.
Oleh karena itu, kualitasnya harus memenuhi syarat minimum brand Raffles dan pembeli mendapatkan berbagai keuntungan dari chain hotel Raffles.
"Tak mengherankan, jika Raffles memenangkan berbagai penghargaan dan merupakan akomodasi pilihan Raja Salman ketika melakukan kunjungan ke Jakarta," ungkap Arta.
Tak hanya dalam hal waktu, ongkos konstruksi pun membengkak, karena faktor inflasi dan kenaikan harga material tadi yang dipatok dalam kurs dollar AS.
Raffles Residence and Hotel Jakarta baru dapat dinikmati publik Indonesia pada 16 Januari 2015. Hal ini karena Raffles sangat ketat dalam menjaga dan memastikan kualitas properti yang akan menyandang brand mereka.
Serupa halnya dengan brand-brand global lainnya yang tidak mau kompromosi atas kualitas. Sebut saja Regent, The St Regis, dan masih banyak lagi.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/19/170000021/marmer-italia-kloset-jerman-ini-spesifikasi-apartemen-mewah-jakarta