Sebagai green stadium, Stadion Utama GBK dilengkapi sistem drainase yang lebih baik serta rain gun yang berfungsi untuk menjaga rumput tetap dalam kondisi baik.
Selain itu, stadion ini juga dilengkapi dengan athletic track yang bersertifikat dari Federasi Atletik Internasional (IAAF).
Hal lain yang tak kalah penting yaitu sistem keamanan dari stadion ini. Karena sudah berstandar FIFA, dalam kondisi darurat stadion ini dapat dikosongkan dalam kurun waktu 15 menit saja.
Untuk memudahkan proses evakuasi, terdapat automatic exit gate yang dapat digunakan dalam kondisi darurat.
Triliunan Rupiah
Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan untuk merenovasi dan merevitalisasi Kompleks GBK Senayan nyaris Rp 3 triliun atau tepatnya Rp 2,8 triliun.
Dana ini termasuk rancang dan bangun (design and build) untuk pembangunan dan rehabilitasi 14 venue GBK dan lima paket konsultasi.
Wajar jika kemudian Danis mengecam perusakan fasilitas olahraga kebanggaan rakyat Indonesia ini terjadi lagi.
Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sampai menangis menyaksikan perusakan pertama yang terjadi pada Februari 2018 lalu.
"Saya menangis betul di Yogyakarta (saat mengetahui hal tersebut). Kenapa sampai begitu, kan eman-eman," ujar Basuki.
Ia mengatakan, perjuangannya tidak main-main saat memperbaiki Kompleks GBK, khususnya Stadion Utama.
Hal itu dilakukannya dalam rangka untuk meyakinkan Olympic Council of Asia (OCA) bahwa Indonesia mampu memiliki stadion bertaraf internasional.
Sebagai informasi, aksi perusakan ini bukan kali pertama terjadi. Pada Februari 2018 lalu, Stadion Utama dan Kompleks GBK Senayan juga dirusak penonton usai laga Persija lawan Bali United dalam ajang Piala Presiden 2018.
Sementara itu, Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) telah melakukan pengecekan mengenai kerusakan yang terjadi setelah laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung, Rabu (10/7/2019) kemarin.
Hasilnya, terdapat beberapa bagian di dalam maupun di luar kompleks Gelora Bung Karno yang mengalami kerusakan.