Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Istilah Pantai dan Pulau Reklamasi

Kompas.com - 24/06/2019, 18:05 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Reklamasi lahan dengan irigasi, juga tidak terbatas pada daerah gurun. Sebagian besar tanah yang diairi di daerah lembab di seluruh dunia digunakan untuk produksi padi.

Reklamasi tanah yang terkena garam

Di daerah gersang di dunia, dan di sepanjang daerah pantai yang secara berkala digenangi air laut.

Hal ini menyebabkan tanah mungkin memiliki kandungan garam terlarut yang tinggi sehingga tidak mungkin memproduksi tanaman pangan.

Biasanya, garam dibawa ke tanah oleh air, baik dengan memindahkan air tanah salin ke atas atau dengan irigasi salin atau air banjir. Saat air menguap dari tanah atau dipindahkan oleh tanaman, garam tertinggal.

Reklamasi daerah rawa

Reklamasi area rawa berpusat pada cara mengeluarkan air dari area ini lebih cepat daripada yang dihilangkan dalam kondisi alami mereka. Proses ini disebut drainase.

Reklamasi wilayah pesisir

Jika tanah lepas pantai atau rawa pasang surut ditutupi oleh air dangkal dan lahan tambahan sangat dibutuhkan, tanah tersebut dapat direklamasi dengan membangun tanggul yang sejajar dengan garis pantai.

Hal ini lalu diikuti dengan drainase area antara tanggul dan garis pantai alami.

Contoh reklamasi lahan pantai yang paling menonjol adalah sistem polder (saluran tanah tiruan buatan) yang dikembangkan berdekatan dengan Zuiderzee di Belanda.

Reklamasi lahan tambang

Menurut International Energy Agency’s Clean Coal Centre, reklamasi ini merupakan proses memperbaiki segala dampak negatif dari kegiatan penambangan terhadap lingkungan

Reklamasi lahan terkikis, tidak subur, dan lahan baru

Reklamasi di lahan ini dilakukan di daerah yang mengalami erosi parah. Daerah-daerah ini pada umumnya tidak memiliki vegetasi, dan endapan yang tererosi dapat mengancam tanah dataran rendah atau struktur retensi air.

Di daerah lembab, daerah yang tererosi ini biasanya direklamasi dengan reboisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com