CIKAMPEK, KOMPAS.com - Tak ada kemacetan berarti hingga puluhan kilometer seperti terjadi saat Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) beroperasi kali perdana pada musim mudik Lebaran 13 Juni 2015.
Tak ditemukan pula kecelakaan lalu lintas mayor yang merenggut puluhan korban meninggal dunia, seperti kecelakaan dramatis bus Rukun Sayur pada 14 Juli 2015 di KM 207 Tol Palimanan-Kanci.
Demikian pula peristiwa sejenis tragedi Brebes Exit (Brexit) pada periode mudik 2017 yang menyisakan duka nestapa mendalam para pemudik. Semua itu tak terjadi pada 2019, alias nihil sama sekali.
Yang terjadi dan terpantau di lapangan oleh Tim Merapah Trans-Jawa 4.0 Kompas.com adalah perjalanan mudik yang lebih baik, lebih lancar, nyaman, aman, cepat, dan menyenangkan.
Kesaksian tak hanya disampaikan oleh satu, dua, atau tiga pemudik, melainkan oleh mereka yang bersedia diwawancara selama ekspedisi Tim Merapah Trans-Jawa 4.0 Kompas.com mulai dari Merak di Banten, hingga Probolinggo di Jawa Timur.
Baca juga: Mudik Lancar, Warganet: Kemacetan Itu Tradisi, Kok Dihilangkan?
Tentu saja, fakta yang terjadi di lapangan sesuai dengan ekspektasi para pejabat negeri penyelenggara perhelatan mudik Lebaran 2019.
"Mudik tahun ini adalah tentang happiness. Kembali pulang ke kampung halaman dengan perasaan gembira, bahagia, suka cita. Mudik adalah perjalanan yang menyenangkan," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Kami merangkum beberapa sosok yang bertugas di lapangan dengan kontribusi demikian signifikan bagi kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan perasaan gembira saudara-saudara pemudiknya.
Mereka tak cuma bekerja keras hingga puluhan jam tanpa jeda, juga rela berpisah dengan keluarga tercinta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.