Sepanjang, seluruh bagian terekam dengan tepat, baik secara digital maupun fotografi.
"Namun satu hal, pemulihan adalah suatau bentuk kehancuran. Dalam memulihkan bangunan, anda secara tidak langsung menghancurkan sejarah yang telah terjadi sebelumnya," kata dia.
Menurut Ashhley, yang harus dilakukan orang-orang Paris saat ini adalah menambahkan hal baru pada kronologi yang diabadikan dalam struktur bangunan bersejarah katedral itu sendiri.
"Ini adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sangat kontekstual, sangat bermartabat, sangat tepat, sangat spiritual, tetapi berbeda," ungkapnya.
Baca juga: Hingga Kini, Tak Ada yang Tahu Arsitek Pertama Notre Dame
Namun di lain pihak, rencana restorasi tersebut juga turut menuai kontraversi. Salah satunya muncul pada situs Reddit.
Pada situs hiburan di mana warganet yang telah terdaftar dapat memberikan kontribusi pendapat itu muncul imbauan agar arsitek menjauhi Notre Dame.
"Arsitek modernis, yang tidak memperhatikan warisan, keindahan, atau tradisi, harus dijauhkan dari Katedral Notre Dame," demikian imbauan yang ditulis pemilik akun @Conrad_Piche pada 20 April lalu.
Menurut dia, sejak kebakaran terjadi, tak ada satu pun arsitek yang menolak permohonan untuk mengembalikan kondisi Notre Dame.
Namun, ia menilai, Pemerintah Perancis telah mengabaikan janji untuk mengembalikan kondisi bangunan megah ini seperti pada saat masa kejayaannya.
"Notre Dame Paris harus dikembalikan ke kejayaannya dulu, bukan 'didesain ulang'," tegas dia.
Hingga kini, berbagai tanggapan disampaikan mengenai usulan tersebut.
Salah satunya dari pemilik akun @421br yang menyatakan, "Kita perlu memulai sebuah pergerakan umat katolik. Mungkin sebuah petisi perlu dilayangkan kepada saudara kita, Pemerintah Perancis. Macron harus menghentikan hal ini".
Baca juga: Notre Dame, Simbol Intelektualitas Perancis
Persetujuan pun disampaikan pemilik akun @javerthugo.
Sementara itu, pemilik akun @cmaurras mengaku, tak heran dengan sikap Pemerintah Perancis atas langkah yang hendak diambil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.