Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Desak Pemerintah Perancis Jauhkan Arsitek dari Notre Dame

Kompas.com - 22/04/2019, 10:40 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca-kebakaran yang melanda menara atap Katedral Notre Dame, Paris, Perancis, puncak bangunan hancur total. Hanya butuh beberapa menit bagi si jago merah melahap puncak bangunan berusia 850 tahun tersebut.

Perdana Menteri Edouard Phillipe pun berharap, agar rekonstruksi bangunan bersejarah itu dapat segera dilaksanakan.

"Sebuah menara baru yang disesuaikan dengan teknik dan tantangan zaman kita," ucap Phillipe seperti dilansir dari BBC.

Pendapat senada disampaikan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Ia bersumpah akan membangun kembali katedral bahkan 'jauh lebih indah'.

Baca juga: Bisakah Video Game Membantu Rekonstruksi Notre Dame?

Ia juga ingin agar pekerjaan itu dapat selesai dalam lima tahun, meski para ahli mengingatkan bahwa rekonstruksi dapat memakan waktu puluhan tahun.

Menara yang hancur saat kobaran api menyala merupakan menara tambahan yang dikerjakan saat proyek restorasi pada abad ke-19 yang dipimpin arsitek Perancis, Eugene Viollet le Duc.

Pernyataan kedua pemimpin tertinggi Perancis itu dinilai membawa angin segar bagi kalangan arsitek dan desainer.

Sebab, ini menjadi kesempatan sekali seumur hidup bagi mereka untuk merancang kembali salah satu tengara paling indah di Kota Paris itu.

Warga menyaksikan api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT Warga menyaksikan api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.

Pendiri Foster and Partners, Norman Foster mengatakan, Katedral Notre Dame merupakan monumen teknologi tinggi mutakhir dalam hal rekayasa gotik.

Seperti halnya katedral lainnya, sejarah berdirinya mereka merupakan salah satu dari perubahan dan pembaruan.

"Keputusan untuk mengadakan kompetisi ini harus mendapat tepuk tangan karena ini merupakan pengakuan atas tardisi intervensi baru itu," ucap Foster dilansir dari The Guardian.

Ia menuturkan, selama berabad-abad, atap katedral pada abad pertengahan telah rusak akibat kebakaran dan diganti.

Baca juga: Desain Rekonstruksi Katedral Notre Dame Disayembarakan

Seperti Chartres pada 1194 dan 1836, atau Metz pada 1877, Dalam setiap kasus, penggantian menggunakan tekonologi bangunan paling canggih pada zaman itu, dan tidak pernah meniru yang asli.

Di Chartres, misalnya, kayu pada abad ke-12 digantikan oleh struktur baru yang terbuat dari besi cor dan tembaga pada abad ke-19.

Sementara itu, arsitek konservasi dengan spesialisasi bangunan bersejarah, Martin Ashley menuturkan, secara teori membangun kembali Notre Dame sama seperti bangunan sebelum hancur sangat dimungkinkan.

Sepanjang, seluruh bagian terekam dengan tepat, baik secara digital maupun fotografi.

Api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.AFP/HUBERT HITIER Api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu.

"Namun satu hal, pemulihan adalah suatau bentuk kehancuran. Dalam memulihkan bangunan, anda secara tidak langsung menghancurkan sejarah yang telah terjadi sebelumnya," kata dia.

Menurut Ashhley, yang harus dilakukan orang-orang Paris saat ini adalah menambahkan hal baru pada kronologi yang diabadikan dalam struktur bangunan bersejarah katedral itu sendiri.

"Ini adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sangat kontekstual, sangat bermartabat, sangat tepat, sangat spiritual, tetapi berbeda," ungkapnya.

Baca juga: Hingga Kini, Tak Ada yang Tahu Arsitek Pertama Notre Dame

Namun di lain pihak, rencana restorasi tersebut juga turut menuai kontraversi. Salah satunya muncul pada situs Reddit.

Pada situs hiburan di mana warganet yang telah terdaftar dapat memberikan kontribusi pendapat itu muncul imbauan agar arsitek menjauhi Notre Dame.

Imbauan agar arsitek tidak merancang ulang Notre Dame yang muncul di situs Reddit.Reddit Imbauan agar arsitek tidak merancang ulang Notre Dame yang muncul di situs Reddit.
Kekhawatiran muncul lantaran arsitek yang bertugas untuk merancang ulang Notre Dame, bukannya mengembalikan struktur asli yang telah rusak tetapi justru menambahkan berbagai hal modern yang menghilangkan keasliannya.

"Arsitek modernis, yang tidak memperhatikan warisan, keindahan, atau tradisi, harus dijauhkan dari Katedral Notre Dame," demikian imbauan yang ditulis pemilik akun @Conrad_Piche pada 20 April lalu.

Menurut dia, sejak kebakaran terjadi, tak ada satu pun arsitek yang menolak permohonan untuk mengembalikan kondisi Notre Dame.

Namun, ia menilai, Pemerintah Perancis telah mengabaikan janji untuk mengembalikan kondisi bangunan megah ini seperti pada saat masa kejayaannya.

"Notre Dame Paris harus dikembalikan ke kejayaannya dulu, bukan 'didesain ulang'," tegas dia.

Hingga kini, berbagai tanggapan disampaikan mengenai usulan tersebut.

Salah satunya dari pemilik akun @421br yang menyatakan, "Kita perlu memulai sebuah pergerakan umat katolik. Mungkin sebuah petisi perlu dilayangkan kepada saudara kita, Pemerintah Perancis. Macron harus menghentikan hal ini".

Baca juga: Notre Dame, Simbol Intelektualitas Perancis

Persetujuan pun disampaikan pemilik akun @javerthugo.

Sementara itu, pemilik akun @cmaurras mengaku, tak heran dengan sikap Pemerintah Perancis atas langkah yang hendak diambil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com