Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kini, Tak Ada yang Tahu Arsitek Pertama Notre Dame

Kompas.com - 17/04/2019, 12:36 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang di Perancis, Notre Dame lebih dari sekadar rumah ibadat, kata penulis Prancis Bernard-Henri Levy. Ini adalah simbol budaya, arsitektur, dan sejarah Perancis.

Katedral ikonik ini terletak di Île de la Cité, sebuah pulau di tengah Sungai Seine.

Baca juga: Rekonstruksi Notre Dame Butuh Waktu Puluhan Tahun

National Geographic  mencatat, meski pembangunan diinisiasi oleh Uskup Maurice de Sully, namun hingga kini tidak ada yang mengetahui nama arsitek pertama yang merancang bangunan ini.

Meski begitu, beberapa arsitek tercatat menjadi penerus pembangunan gereja ini. Sebut saja Jean de Chelles yang merancang bagian tengah gereja dan menyelesaikan pembangunan menara pada tahun 1240-an.

Setelah itu, pengerjaan fasad pada trancept gereja mulai dilakukan. Bagian ini kemudian diselesaikan oleh pengganti Chelels, yakni Pierre de Montreuil.

Patung gargoyles di katedral Notre-Dame.Michalakis Ppalis/Dreamstime.com Patung gargoyles di katedral Notre-Dame.

Selama masa jabatannya, de Montreuil mengawasi pemasangan jendela baru yang lebih besar termasuk tiga jendela dengan hiasan kaca patri di dinding utara, selatan, dan barat.

Bangunan yang menjadi tempat paduan suara, fasad bagian barat baru diselesaikan pada tahun 1250.

Setelah itu barulah sentuhan terakhir pada monumen tersebut dilakukan pada 1300-an oleh Jean Ravy.

Sementara menara yang runtuh pada kebakaran sempat dirobohkan karena tidak stabil dan dibangun kembali oleh Eugène-Emmanuel Viollet-le-Duc.

Baca juga: Notre Dame, Simbol Intelektualitas Perancis

Viollet-le-Duc sendiri bahkan menjadi model untuk patung rasul Santo Thomas, yang dianggap sebagai santo pelindung arsitektur.

"Itu bukan hanya restorasi tetapi juga pergantian katedral abad pertengahan jika sebagian besar dihancurkan," ucap kurator Laurent Ferri.

Majalah Time pada tahun 1955 menulis, sekitar 1.000 orang yang terdiri dari tukang batu, pandai besi, dan tukang kayu dipekerjakan untuk membangun gereja ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau