KOMPAS.com - Katedral Notre Dame mungkin merupakan tengara paling terkenal di Perancis. Selama berabad-abad, bangunan ini menjadi tempat bersejarah dan latar dari sejumlah cerita terkenal.
Sebut saja karya Victor Hugo, The Hunchback of Notre Dame yang mengambil latar di gereja ini.
Selain itu, bangunan gereja juga pernah menjadi tempat penobatan Raja Henry VI dari Inggris pada 1431. Bahkan Napoleon Bonaparte pun juga dinobatkan di gereja ini.
Namun sayang, api melalap bagian atas gereja kuno tersebut dan mengakibatkan hancurnya menara gereja.
Melansir Notre Dame History, bangunan gereja telah berusia 800 tahun. Pembangunan gedung katedral sendiri berlangsung selama 200 tahun.
Ide pembangunan katedral dimulai pada 1160 di bawah arahan Uskup Maurice de Sully.
National Geographic menulis, Maurice de Sully memutuskan untuk membangun struktur tandingan bergaya Gotik setelah melihat karya para arsitek gereja lainnya.
Bangunan ini ia dedikasikan untuk Maria, salah satu tokoh suci dalam Kekristenan.
Pembangunan dimulai pada tahun 1163 pada masa pemerintahan Raja Louis VII dan selesai pada 1345.
Melansir Britannica, batu fondasi pembangunan katedral diletakkan oleh Paus Alexander III pada 1163, sementara area altar ditahbiskan pada 1189.
Penahbisan area ini membuat gedung gereja dapat digunakan untuk merayakan misa pertama di dalam katedral.
Di dalam Katedral Notre Dame, juga menyimpan begitu banyak artefak sejarah, seperti alat musik organ dari abad ke-17 yang masih berfungsi, mahkota duri yang diyakini dipakai Yesus saat penyaliban, hingga gambar-gambar perkembangan Kota Paris.
Kemudian pada tahun 1240-an, arsitek Jean de Chelles merancang bagian tengah gereja dan menyelesaikan pembangunan menara.
Menara merupakan salah satu elemen utama pada gerja bergaya Gotik. Bangunan gereja memiliki dua buah menara yakni di utara dan selatan, yang masing-masing didirikan setinggi 69 meter.