Menara utara yang lebih baru sedikit lebih besar, seperti yang dapat dilihat ketika dilihat dari langsung di depan gereja.
Setelah itu, pengerjaan fasad pada trancept gereja mulai dilakukan.
Bagian ini kemudian diselesaikan oleh pengganti Chelels, yakni Pierre de Montreuil.
Selama masa jabatannya, de Montreuil mengawasi pemasangan jendela baru yang lebih besar termasuk tiga jendela dengan hiasan kaca patri di dinding utara, selatan, dan barat.
Bangunan yang menjadi tempat paduan suara, fasad bagian barat baru diselesaikan pada tahun 1250.
Sementara teras, kapel, dan bangunan lain baru ditambahkan 100 tahun kemudian.
Sentuhan terakhir pada monumen tersebut dilakukan pada 1300-an oleh Jean Ravy.
Selama beberapa abad, menara katedral menjadi struktur tertinggi dan baru dikalahkan setelah Menara Eiffel berdiri pada 1889.
Bagian dalam katedral dibangun dengan panjang 130 meter dan lebar 48 meter. Pintu katedral dihiasi dengan ukiran Gotik yang menampilkan deretan tokoh raja yang terdapat di Perjanjian Lama.
Sementara eksterior katedral dihiasi dengan patung-patung grotesques.
Namun sayang selama periode Revolusi Perancis, banyak artefak dan patung yang hilang dari gereja. Untuk itu, saat restorasi dilakukan, patung-patung ini diganti dengan gambaran gargoyle.
Pada abad ke-18 selama masa restorsi, banyak ide arsitektur yang berkembang. Hal ini mengakibatkan perubahan besar-besaran pada struktur gereja.
Jendela kaca patri dari abad ke-12 dan ke-13 diganti dengan kaca bening. Hanya tiga jendela yang masih dipertahankan keasliannya.
Secara budaya, Notre Dame tidak pernah menjadi pusat penting bagi monarki Perancis. Meski begitu, katedral ini bukan rujukan utama para penguasa Perancis untuk memulai pemerintahannya.
Satu-satunya raja abad pertengahan yang dimahkotai di Katedral Notre Dame bahkan bukan orang Perancis.