Ketiganya adalah One Raffles Place yang selesai dibangun tahun 1988, UOB Plaza One tahun 1992, dan Republic Plaza tahun 1995.
Sebagai informasi, gedung tertinggi di Indonesia, Gama Tower, yang rampung 2017 lalu, masih kalah tinggi ketimbang Guoco Tower. Gama Tower yang dibangun Gama Land menjulang 285,5 meter yang mencakup 64 lantai.
GuocoLand Singapura merupakan anak usaha dari GuocoLand Limited Group yang juga bagian dari HongLeong Group yang didirikan di Malaysia pada 1963 silam.
Mengutip situs resminya, HongLeong Group memiliki kegiatan investasi utama secara global di berbagai lini bisnis, mulai dari manufaktur, keuangan, asuransi, bahan bangunan, hingga hospitalitas dan perhotelan.
Sementara GuocoLand Group terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan anak usaha andalannya GuocoLand Singapura.
Dalam sejarah panjangnya selama 27 tahun, GuocoLand Singapura telah berhasil mengembangkan 35 proyek hunian yang mencakup 10.000 unit apartemen dan rumah.
Baca juga: 10 Raja Properti Kaya Dunia Bermukim di Singapura
Produk andalannya, tentu saja Tanjong Pagar Vertical City atau Tanjong Pagar Center. Proyek kelas atas ini meliputi perkantoran Guoco Tower, Wallich Residence, ruang ritel, hotel bisnis bintang 5 yang dioperasikan Sofitel, dan taman kota.
Proyek ini menelan dana 3,2 miliar dollar Singapura atau setara Rp 33,2 triliun.
Tak hanya berkiprah di negeri dengan luas wilayah 721 kilometer persegi, GuocoLand Limited juga beroperasi dan berinvetasi di China.
Mereka menanamkan investasi senilai Rp 42,5 triliun di area seluas 25 hektar yang tersebar di Beijing, Shanghai, Nanjing, dan Tianjin.
Sementara di Malaysia, perusahaan sudah melantai di Bursa efek negeri jiran ini pada 2006, dengan proyek andalan Menara HLA, dan HP Towers di Kuala Lumpur.
Adapun proyek mereka di Vietnam berupa mixed use development bernama The Canary, dengan luas total sekitar 17,5 hektar yang terletak di Provinsi Binh Duong.
Bahkan, belum lama ini, menurut Cheng, mereka juga tengah merambah pasar properti Inggris, dan Australia.
"GuocoLand akan terus mengkaji peluang-peluang yang ada, terutama di Asia Tenggara seperti Indonesia," tuntas Cheng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.