Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Konstruksi Indonesia Dinilai Mampu Hadapi Revolusi 4.0

Kompas.com - 05/03/2019, 09:04 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penunjang revolusi industri 4.0 adalah penggunaan teknologi informasi dalam pembangunan proyek infrastruktur.

Menurut Country Manager Structures Division Trimble Solutions Representative Office Indonesia, Ajie Pamadaraji, tenaga konstruksi Indonesia sudah cukup siap dalam menghadapi tantangan revolusi ini.

"Kalau dari costumer kami mereka sudah siap duluan. Sekarang tinggal pasarnya mau menerima tidak," kata Ajie saat wawancara eksklusif bersama Kompas.com, Senin (4/3/2019).

Kesiapan tersebut, tidak terlepas dari pengenalan piranti lunak penunjang yang dilakukan sejak di perguruan tinggi oleh perusahaan seperti Trimble.

Dengan mengenalkan metode Building Information Modelling (BIM) kepada mahasiswa, hal itu tak hanya membuat mahasiswa lebih familiar dengan piranti lunak ini tetapi juga mendukung penggunaan piranti asli pada masa depan.

Baca juga: Garap Pasar Indonesia, Trimble Bidik Kenaikan Pendapatan 100 Persen

Lampu hijau juga telah diberikan pemerintah dalam penggunaan BIM dalam pembangunan infrastruktur. Tak hanya efisien dari aspek waktu, BIM juga memungkinkan penggunaan material yang lebih efektif.

"Sekarang, untuk proyek pemerintah sudah mulai ke arah BIM. Sebetulnya sudah dari beberapa tahun lalu ya. Dalam dokumen (pengadaan) mereka sudah mencantumkan software BIM dibutuhkan," tutur Ajie.

Area Director Structures Divison Trimble Solutions SEA Pte Ltd, Thomas Phang menambahkan, teknologi informasi hanyalah piranti untuk memudahkan pembangunan tersebut. Namun kunci di balik itu semua ada pada penggunanya.

Dalam lima tahun terakhir, Trimble telah berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan teknologi BIM dalam pembangunan proyek infrastruktur. Terutama kepada mahasiswa.

Hal itu untuk membiasakan mereka dalam penggunaan teknologi ini pada saat telah terjun ke dunia kerja.

Baca juga: Dengan BIM, Konstruksi Infrastruktur Lebih Cepat Kelar

Dengan demikian, diharapkan komunikasi dan kolaborasi dapat dilakukan secara cepat dalam menyelesaikan sebuah proyek infrastruktur.

"Saya berpikir, bagaimana kita menciptakan sebuah metode pengecekan yang real time, bagaimana kita menggunakan IoT untuk menciptakan visualisasi kepada para stakeholder, kita gunakan Trimble Connect cloud base untuk meningkatkan kolaborasi dan komunikasi," ujar Phang.

Dengan cara ini, tenaga kerja konstruksi Indonesia juga dapat berperan aktif dalam pekerjaan konstruksi di luar negeri.

Sebagai contoh, sebuah proyek yang digarap di Amerika Serikat, dapat dipantau pekerjaannya dari Indonesia dengan menggunakan aplikasi Tekla Structures milik perusahaan ini.

Bila ada masalah, maka hal tersebut dapat dipantau dari jauh tanpa harus membuang waktu pergi ke lokasi proyek.

Kontraktor pelaksana cukup memberikan informasi tentang persoalan yang dihadapi. Kemudian persoalan tersebut diunggah ke cloud untuk dipecahkan bersama.

"Ketika terjadi masalah kita bisa bahas. Itulah fungsi teknologi dalam sebuah proyek infrastruktur," tuntas Phang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com