Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aturan yang Perbolehkan Motor Lewat Tol

Kompas.com - 30/01/2019, 13:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah saat ini tengah membahas wacana diperbolehkannya kendaraan roda dua atau sepeda motor melintas di jalan tol.

Lantas seperti apa aturannya?

Sebenarnya, kendaraan roda dua melintasi jalan tol bukanlah sebuah hal baru. Tol Bali Mandara dan eks Jembatan Tol Suramadu telah menerapkan sebelumnya.

Meski diperbolehkan, pengemudi kendaraan bermotor harus lewat jalur khusus yang diperuntukkan bagi mereka.

Baca juga: Pemerintah Bahas Regulasi Sepeda Motor Masuk Jalan Tol

Aturan itu sudah tertuang di dalam Pasal 38 Ayat 1a Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perubahan atas PP Nomor 15 Tahun 2015 tentang Jalan Tol.

Dalam aturan itu disebutkan, "Pada jalan tol dapat dilengkapi dengan jalur jalan tol khusus bagi kendaraan bermotor roda dua yang secara fisik terpisah dari jalur jalan tol yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih."

Pada penjelasan ketentuan umum dijabarkan bahwa kendaraan roda dua merupakan moda transportasi dengan populasi yang cukup besar.

Dengan demikian, perlu diberikan kemudahan dalam menggunakan infrastruktur berupa jalan termasuk jalan tol.

"Pemberian kemudahan ini diberikan dengan tetap memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan pengguna jalan," tulis penjelasan tersebut.

Pengendara motor diperbolehkan melintas di Jalan Tol Puri Kembangan menuju ke arah Cengkareng dan sebaliknya karena banjir menggenangi sejumlah titik di jalan arteri di pinggir tol sejak Jumat (18/1/2013) pagi.KOMPAS/RADITYA HELABUMI Pengendara motor diperbolehkan melintas di Jalan Tol Puri Kembangan menuju ke arah Cengkareng dan sebaliknya karena banjir menggenangi sejumlah titik di jalan arteri di pinggir tol sejak Jumat (18/1/2013) pagi.
Secara prinsip, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, masyarakat memang memerlukan kecepatan, kepastian, dan pilihan dalam bertransportasi.

Baca juga: Kemenhub Tak Setuju Sepeda Motor Masuk Jalan Tol

Dari segi pilihan, sejumlah kota besar memiliki ragam moda transportasi yang cukup banyak seperti bus, taksi, metro, atau commuter line, hingga sepeda.

Sementara dari aspek kepastian, yang dibutuhkan adalah ketepatan waktu tempuh saat menggunakan transportasi publik. Misalnya, ketika menggunakan bus untuk berpindah dari lokasi A ke B, dibutuhkan waktu 1 jam.

Adapun dari sisi kecepatan, pemerintah memberikan alternatif dengan menyediakan fasilitas jalan tol. Dengan menggunakan jalan bebas hambatan tersebut maka waktu tempuh yang dibutuhkan bisa lebih cepat.

"Makanya berbayar. Itu kan konsep transportasi di situ. Kalau orang sudah banyak pilihannya, kemudian sudah ada kepastian waktunya, tinggal dia mau seberapa efisien. Kalau mau efisien dia bisa lebih cepat," kata Endra.

Masalah transportasi publik

Persoalannya, kendaraan roda dua tidak bisa mendapatkan akses kemudahan seperti bus atau kendaraan roda empat untuk masuk jalan tol di kota besar.

Baca juga: Sudah Ada Preseden Motor Bisa Lintasi Jalan Tol

Pengguna kendaraan ini hanya bisa mengakses jalan umum, jalan nasional maupun jalan provinsi sebagai jalur mereka.

Sepeda motor melintasi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tanpa transaksi atau gratis di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (4/8/2015). Rekayasa lalu lintas mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di sekitar Cilandak Town Square selama proses pelebaran jalan. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Sepeda motor melintasi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tanpa transaksi atau gratis di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (4/8/2015). Rekayasa lalu lintas mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di sekitar Cilandak Town Square selama proses pelebaran jalan. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Dari sisi moda transportasi sebetulnya juga masih ada persoalan yang sampai saat ini belum rampung yaitu belum terkoneksinya jaringan transportasi publik secara maksimal.

"Karena itu dia transportasi publiknya belum nyambung, dan dia belum memberikan kepastian waktu, maka orang nyari solusinya sendiri dengan motor. Itu persoalannya," ujarnya.

Untuk itu, Endra menambahkan, hingga kini pemerintah terus berupaya agar keberadaan transportasi publik ini terus dibenahi sehingga dapat tersambung satu dengan yang lain.

Tujuannya agar kelak semakin banyak masyarakat yang menggunakan moda ini untuk perjalanan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau