Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2019, 21:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam sebuah wawancara khusus dengan harian Kompas  pada 1995 seperti dilansir Kompas.id, pendiri Sinarmas Group, Eka Tjipta Widjaja, mengaku, bisnisnya benar-benar moncer saat Orde Baru.

Bahkan, ia menyebut masa itu sebagai "pemberi kesejukan usaha". Namun, sebelum mencapainya, Eka harus jatuh bangun menjalankan berbagai macam bisnis yang ditekuninya.

Setelah tamat sekolah dasar, Eka mulai menjajakan biskuit dan kembang gula berkeliling kota Makassar.

Dalam dua bulan, ia mampu memperoleh laba Rp 20, jumlah yang cukup besar kala itu. Sebab pada saat yang sama, harga beras masih 3-4 sen per kilogram.

Namun, bisnisnya hancur ketika Jepang menyerbu Indonesia dan masuk ke Makassar. Namun, Eka tak tinggal diam.

Baca juga: Gurita Bisnis Sang Taipan Eka Tjipta Widjaja (I)

Eka beralih berbisnis terigu, semen, gula, dan barang kebutuhan lainnya yang diperoleh setelah tentara Jepang takluk.

Barang-barang tersebut sebelumnya dibuang mereka yang tengah menawan tentara Belanda di wilayah Paotere, sebuah wilayah di pinggir Makassar.

Dalam kondisi perang, barang-barang kebutuhan seperti itu adalah persediaan yang langka. Tak heran jika ia berhasil mendulang keuntungan besar.

Terigu, misalnya, yang semula hanya Rp 50 per karung, ia jual Rp 60 dan akhirnya Rp 150. Untuk semen, ia jual Rp 20 per karung kemudian Rp 40.

Saat itu, ada seorang kontraktor yang hendak membeli semen miliknya untuk membuat kuburan orang kaya. Namun bukannya menjualnya, Eka justru beralih profesi sebagai kontraktor pembuat kuburan.

Baca juga: Eka Tjipta Widjaja, Tamatan SD yang Jadi Taipan Properti (II)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+