Melihat usahanya yang cukup berkembang, Eka kemudian membeli becak untuk membantu mengangkut barang dagangannya.
Baca juga: Gurita Bisnis Sang Taipan Eka Tjipta Widjaja (I)
Tiba-tiba, Jepang menyerbu Indonesia, termasuk Makassar. Invasi tersebut membuat usahanya hancur total.
Keuntungan Rp 200 yang sudah dikumpulkan susah payah selama beberapa tahun habis dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak ingin putus asa, Eka memilih bangkit. Dengan sepeda bututnya, ia keliling Makassar hingga ke Paotere, sebuah wilayah di pinggiran ibu kota Sulawesi Selatan itu.
Baca juga: Cerita Eka Tjipta Widjaja Jadi Kontraktor Kuburan (III)
Di sana, Eka melihat tentara Jepang mengawasi tawanan pasukan Belanda. Tapi bukan para tentara itu yang menarik perhatiannya, melainkan tumpukan terigu, semen, dan gula yang masih dalam kondisi baik.
Otak bisnisnya pun jalan. Ia segera kembali ke rumah dan bersiap-siap membawa sejumlah perlengkapan.
Eka ingin membuka tenda di sana dan menjual makanan serta minuman kepada tentara Jepang yang berada di sana.
Keesokan harinya, ia sudah berada di Paotere. Berbagai barang dibawanya, mulai dari kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air panas, cangkir, sendok, dan sebagainya. Semua alat itu dipinjam dari ibunya.
Baca juga: Saat Ekonomi Tiarap, Sinarmas Land Bangun Proyek
Tak lupa, enam ekor ayam milik ayahnya juga dipinjam. Ayam tersebut dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam. Ia meminjam sebotol whiskey, brandy, dan anggur dari teman-temannya.
Hingga pukul 09.00 WITA, barang dagangannya tak kunjung laku. Ia pun memutuskan untuk mendekati bos pasukan Jepang. Eka kemudian mentraktirnya makan dan minum di tenda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.