JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kota cerdas tak hanya memberikan peluang pada terbukanya pintu investasi yang lebih besar terhadap suatu kota.
Di sisi lain ada tantangan yang harus dihadapi pemerintah daerah untuk mewujudkan tatanan kota yang dinilai lebih memudahkan aktivitas publik tersebut.
Kota Manado dan Kota Padang Panjang adalah dua contoh kota skala sedang dan kecil dari segi jumlah penduduk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Keduanya berhasil menyabet gelar kota terbaik pada Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018 yang dikeluarkan Litbang Kompas, pada kategori kota sedang dan kecil.
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengaku, mengembangkan kotanya sebagai kota cerdas sebenarnya tidak terlalu sulit.
Baca juga: Lagi, Surabaya Juara Kota Cerdas versi Kompas
Sebab, dari sisi anggaran yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena luas kotanya yang relatif kecil yaitu hanya 23 kilometer persegi.
"Tentu ini peluang bagi kota kecil, kenapa? Karena kalau kita bicara merenovasi trotoar, misalnya, untuk program layak disabilitas, saya hitung paling hanya perlu beberapa kilometer saja yang perlu diperbaiki. Termasuk smart bus untuk mengangkut para rekan disabilitas kita," kata Fadly saat diskusi di Ruang Maoke Gedung Unit II Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Pengembangan kota cerdas umumnya diikuti dengan penerapan sistem teknologi informasi yang bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Karena itu, aparat pemerintah dituntut untuk lebih inovatif dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di sekolah agar kelak siap untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Baca juga: Kisah Manado Sabet Penghargaan Layanan Siaga 112 Internasional
"Kami meningkatkan mutu pendidikan, baik dengan beasiswa guru juara maupun murid juara. Salah satunya bagaimana meningkatkan mutu ini suoaya terintegrasi dengan sistem yang kami bentuk," ucap Fadly.
Sementara itu, Wali Kota Mando Vicky Lumentut juga mengamini pernyataan Wali Kota Padang Panjang terkait keterbatasan SDM berkualitas dalam menghadapi tantangan kota cerdas pada kota skala kecil dan sedang.
"SDM berlatar belakang IT juga masih menjadi persoalan bagi kami. Kami mendorong untuk diberikan pendidikan khusus. Kita beri dukungan dengan APBD Kota Manado," kata Vicky.
Meski telah meraih segudang penghargaan karena berhasil mengembangkan command center beserta sembilan aplikasinya, Vicky mengaku, sampai saat ini belum semua warganya dapat menikmati fasilitas tersebut.
Baca juga: Padang Panjang, Kota Cerdas Terbaik Berkat Aspek Kualitas Hidup