Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Basuki Atas Sindiran Sandiaga Soal Jembatan 'Indiana Jones'

Kompas.com - 27/12/2018, 21:06 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menanggapi sindiran calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno tentang kondisi jembatan kayu di Sulawesi.

Lewat akun Instagramnya pada Rabu (26/12/2018), Sandiaga membagi pengalamannya melintasi jembatan yang berada di Desa Tosora, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Dia terlihat menggunakan mobil Toyota Hiace yang diarahkan agar bisa melintasi jembatan kayu "Indiana Jones" itu dengan selamat.

Basuki menuturkan, untuk menghilangkan jembatan 'Indiana Jones', pemerintah terus berupaya membangun jembatan gantung di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun ini, jembatan gantung yang ditargetkan selesai ada 134 unit. Jumlah itu meningkat bila dibandingkan tiga tahun sebelumnya yaitu sepuluh unit pada 2015, tujuh unit pada 2016 dan 13 unit pada 2017.

Baca juga: Jembatan Sementara Cipatujah Diresmikan

Sementara tahun depan, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 833 miliar untuk membangun sekitar 200 jembatan gantung di seluruh wilayah Tanah Air.

"Memang ada yang begitu, kan saya bilang kalau jembatan gantung kan untuk menghilangkan 'Indiana Jones', tapi itu berapa jumlahnya? Di Banten aja itu ribuan, apalagi ini (pernyataan Sandiaga), pendek begini," kata Basuki di kantornya, Kamis (27/12/2018).

Namun, Basuki tak mempersoalkan sindiran Sandiaga. Menurut dia, Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas.

Oleh karena itu, diperlukan banyak pembangunan guna meningkatkan kualitas konektivitas antarwilayah.

Menurut Basuki, kondisi jembatan gantung yang dilewati Sandiaga jauh lebih baik bila dibandingkan dengan kondisi jembatan gantung yang dilewati sejumlah anak-anak sekolah di Banten.

Sandiaga Uno calon wakil presiden nomer urut 2 saat berkunjung ke Sayangan, pusat pembuatan alat dapur dari aluminium di Dusun Tegalpakis Desa Kalibaru Wetan Kecamatan Kalibaru Banyuwangi Selasa (27/11/2018)KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Sandiaga Uno calon wakil presiden nomer urut 2 saat berkunjung ke Sayangan, pusat pembuatan alat dapur dari aluminium di Dusun Tegalpakis Desa Kalibaru Wetan Kecamatan Kalibaru Banyuwangi Selasa (27/11/2018)
Bahkan, jembatan tersebut beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial, dan media arus utama asing.

"Yang anak-anak sekolah gelantungan itu yang lebih bahaya. Ini malah belum apa-apa kalau saya. Ini masih bisa dilewati mobil," kata dia.

"Kalau offroad, (jembatan seperti) ini yang malah dicari," imbuh Basuki.

Sebelumnya, Sandiaga mengunggah pengalamannya melewati sebuah jembatan gantung di Sulawesi dengan menggunakan mobil. Jembatan tersebut hanya berupa dua papan kayu yang terbentang di atas aliran sungai.

Ketika mobilnya melintasi jembatan tersebut, kepala Sandiaga menjulur keluar lewat jendela.

"Wow kita perlu bangun infrastruktur," kata Sandiaga sambil menggelengkan kepala setelah berhasil melewati jembatan itu.

Keterangan dalam video tersebut mengungkapkan lebih jauh soal pemikiran Sandiaga tentang ini. Sandiaga merasa seperti berada di film 'Indiana Jones' dengan melintasi jembatan itu.

Menurut dia, ini adalah bukti bahwa pembangunan infrastruktur belum sampai ke desa-desa. Padahal, kata Sandi, proyek infrastruktur telah dilakukan secara masif bahkan pemerintah harus berutang.

"Ini saya berasa di film 'Indiana Jones'," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com