Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Properti Saat Ini Lebih Didorong Faktor Infrastruktur

Kompas.com - 17/12/2018, 20:50 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan periode 2010-2014, pertumbuhan properti saat ini lebih didorong dengan pembangunan infrastruktur.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menuturkan hal tersebut dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (17/12/2018).

Menurut dia, pada periode sebelumnya pertumbuhan properti dikatrol oleh booming komoditas.

"Bahkan properti pada waktu itu di beberapa segmen harganya bisa naik 100-150 persen. Hingga pada 2013, bank sentral khawatir dengan pergerakkan ini dan mulai melakukan pengetatan," kata David.

Baca juga: Genjot Sektor Properti, Menkeu Naikkan Anggaran Infrastruktur

Setelah 2014, tren barang komoditas mulai menurun. Sementara, di sisi lain pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur.

Upaya tersebut dinilai cukup baik untuk menghilangkan ketergantungan sektor properti dari pertumbuhan barang komoditas. Di sisi lain juga memunculkan tren baru, yakni pengembangan hunian berbasis transit (TOD).

"Kita juga bisa menjadi penggerak kalau berkaca dari pengalaman negara lain. Itu sektor propertinya bisa bergerak seiring dengan infrasrtuktur dibangun," kata dia.

Pembangunan infrastruktur, imbuh David, juga memberikan multiplier effect yakni tumbuhnya kawasan industri dan penyerapan tenaga kerja.

Dengan menjamurnya kawasan industri, maka dapat menarik investor. Sementara, penyerapan tenaga kerja akan membuka pasar baru bagi sektor properti.

"Harapannya setelah infrastruktur selesai, investasi akan masuk. lalu ke depan siklus properti kita ke depannya bukan lagi bergantung kepada komoditas, tapi sumber-sumber lain," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau