JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Solo-Ngawi dikelola oleh PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Secara keseluruhan, Jalan Tol Solo-Ngawi memiliki panjang 90,43 kilometer dan terdiri dari tiga tahapan pengoperasian, yakni Seksi 1 Ngawi-Klitik, Seksi 2 Solo-Sragen, dan Seksi 3 Sragen-Ngawi.
Jalan Tol Solo-Ngawi ruas Sragen-Ngawi akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, (28/11/2018) besok. Berikut sejumlah fakta Tol Solo-Ngawi:
1. Terdiri dari Tiga Seksi
Seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang 4 kilometer sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018. Kemudian Seksi 2 Solo-Sragen sepanjang 35 kilometer sudah diresmikan 17 Juli 2018.
Menyusul Seksi 3 Sragen-Ngawi sepanjang 51 kilometer pada Rabu 28 November 2018.
2. Menghubungkan Boyolali hingga Ngawi
Jalan Tol Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen di Jawa Tengah serta Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.
Jalan tol ini dilengkapi dengan delapan gerbang tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara Adi Sumarmo, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur dan GT Ngawi.
4. Waktu tempuh Solo-Ngawi hanya satu jam
Keberadaan Jalan Tol Solo-Ngawi diyakini dapat memangkas waktu tempuh. Menurut Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, jalan tol ini bisa mempersingkat waktu tempuh dari Solo menuju Ngawi dari dua jam menjadi hanya satu jam.
5. Dioperasikan secara fungsional
Selama arus mudik dan balik Lebaran 2018, Jalan Tol Solo-Ngawi telah dioperasikan tanpa tarif sebagai jalan tol fungsional.
Perannya cukup berguna dan terbukti membantu kelancaran arus lalu lintas saat musim mudik dan balik Lebaran tahun ini.