Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Collins Boulevard, Definisi Baru Apartemen Layak Huni bagi Milenial

Kompas.com - 12/11/2018, 20:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Bukan perkara mudah mengadopsi nilai-nilai yang sudah menjadi tradisi puluhan tahun di mancanegara, dan membawanya dalam konteks kehidupan keindonesiaan.

Termasuk bagaimana menciptakan hunian layak tinggal, relevan dengan lingkungan sekitar, dan potensial sebagai instrumen investasi, serta dapat menjamin masa depan pemiliknya.

Namun, ada satu hal prinsip yang dipegang oleh Triniti Land, yakni komitmen untuk menghadirkan tempat tinggal yang memanusiakan penghuninya.

Kendati ada unit hunian terkecil tipe studio 21,95 meter persegi, namun memungkinkan manusia yang tinggal di dalamnya untuk tumbuh, berkembang, dan dapat mengeksplorasi segenap gagasan dan gaya hidupnya sesuai dengan aktualitas zaman.

Pengembang properti ini sedang berupaya membuat prinsip-prinsip tersebut mewujud dalam pembangunan proyek Collins Boulevard, di kawasan Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca juga: Tahun Depan, Triniti Land Luncurkan “Triniti Apps”

"Kami ingin masyarakat kita, terutama generasi milenial, tinggal di lingkungan yang manusiawi. Tidak hanya bisa mendulang investasi dari kenaikan harga, juga merasa nyaman saat tingga di properti yang mereka beli," tutur Presiden Direktur Triniti Land Ishak Chandra dalam perbincangan khusus dengan Kompas.com, di Bangkok, Jumat (9/11/2018).

Oleh karena itu, kata Ishak, Triniti Land mencari nilai-nilai positif dan baru yang belum pernah ada di Indonesia, namun bisa dikembangkan sesuai dengan konteksnya.

Kota Melbourne, Australia, pun dipilih sebagai model acuan pengembangan kawasan bagi Collins Boulevard. 

Collins Boulevard, Serpong, Tangerang.Dokumentasi Triniti Land Collins Boulevard, Serpong, Tangerang.
Mengapa Melbourne? Karena kota ini, menurut Global Liveability Index tahunan yang dirilis The Economist, merupakan top 10 kota ternyaman di dunia tahun 2018.

Melbourne memenuhi seluruh faktor dan standar dunia untuk kota layak huni seperti stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur, dengan skor 100.

Bahkan, selama tujuh tahun berturut-turut hingga 2017, kota terbesar kedua di Australia ini menduduki posisi teratas.

Taman dan ruang terbuka hijau terdapat di setiap sudut kota, mengintegrasikan transportasi publik dari dan ke, serta intra kota, dilengkapi pusat pendidikan macam University of Melbourne, dan Deakin University, dan fasilitas lainnya seperti perpustakaan kota, pusat belanja, dan pusat kesehatan.

Ekologi perkotaan inilah yang menjadikan Melbourne sebagai salah satu kota tujuan mahasiswa Indonesia untuk studi.

Baca juga: Ini Alasan Orang Indonesia Beli Properti di Melbourne...

Tak mengherankan, jika menurut data Kedutaan Besar Australia, hingga 2017 lalu, arus mahasiswa Indonesia yang belajar ke Australia mengalami pertumbuhan signifikan.

“Pendaftaran dari Indonesia ke seluruh lembaga pendidikan Australia, mulai dari universitas hingga pusat pelatihan vokasional, mencapai lebih dari 20.000," tulis laman resmi www.indonesia.embassy.gov.au

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau