BANGKOK, KOMPAS.com - Bukan perkara mudah mengadopsi nilai-nilai yang sudah menjadi tradisi puluhan tahun di mancanegara, dan membawanya dalam konteks kehidupan keindonesiaan.
Termasuk bagaimana menciptakan hunian layak tinggal, relevan dengan lingkungan sekitar, dan potensial sebagai instrumen investasi, serta dapat menjamin masa depan pemiliknya.
Namun, ada satu hal prinsip yang dipegang oleh Triniti Land, yakni komitmen untuk menghadirkan tempat tinggal yang memanusiakan penghuninya.
Kendati ada unit hunian terkecil tipe studio 21,95 meter persegi, namun memungkinkan manusia yang tinggal di dalamnya untuk tumbuh, berkembang, dan dapat mengeksplorasi segenap gagasan dan gaya hidupnya sesuai dengan aktualitas zaman.
Pengembang properti ini sedang berupaya membuat prinsip-prinsip tersebut mewujud dalam pembangunan proyek Collins Boulevard, di kawasan Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca juga: Tahun Depan, Triniti Land Luncurkan “Triniti Apps”
"Kami ingin masyarakat kita, terutama generasi milenial, tinggal di lingkungan yang manusiawi. Tidak hanya bisa mendulang investasi dari kenaikan harga, juga merasa nyaman saat tingga di properti yang mereka beli," tutur Presiden Direktur Triniti Land Ishak Chandra dalam perbincangan khusus dengan Kompas.com, di Bangkok, Jumat (9/11/2018).
Oleh karena itu, kata Ishak, Triniti Land mencari nilai-nilai positif dan baru yang belum pernah ada di Indonesia, namun bisa dikembangkan sesuai dengan konteksnya.
Kota Melbourne, Australia, pun dipilih sebagai model acuan pengembangan kawasan bagi Collins Boulevard.
Melbourne memenuhi seluruh faktor dan standar dunia untuk kota layak huni seperti stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur, dengan skor 100.
Bahkan, selama tujuh tahun berturut-turut hingga 2017, kota terbesar kedua di Australia ini menduduki posisi teratas.
Taman dan ruang terbuka hijau terdapat di setiap sudut kota, mengintegrasikan transportasi publik dari dan ke, serta intra kota, dilengkapi pusat pendidikan macam University of Melbourne, dan Deakin University, dan fasilitas lainnya seperti perpustakaan kota, pusat belanja, dan pusat kesehatan.
Ekologi perkotaan inilah yang menjadikan Melbourne sebagai salah satu kota tujuan mahasiswa Indonesia untuk studi.
Baca juga: Ini Alasan Orang Indonesia Beli Properti di Melbourne...
Tak mengherankan, jika menurut data Kedutaan Besar Australia, hingga 2017 lalu, arus mahasiswa Indonesia yang belajar ke Australia mengalami pertumbuhan signifikan.
“Pendaftaran dari Indonesia ke seluruh lembaga pendidikan Australia, mulai dari universitas hingga pusat pelatihan vokasional, mencapai lebih dari 20.000," tulis laman resmi www.indonesia.embassy.gov.au.
Kondisi Melbourne yang modern, namun tak mengabaikan tradisi penghijauan serta ekologi kota yang ramah bagi seluruh kalangan, diadopsi oleh Triniti Land dalam mengembangkan Collins Boulevard.
Saat ini, Triniti Land sedang membangun lansekap tahap pertama sepanjang 220 meter dengan lebar 4 meter.
Dengan demikian, dalam tiga tahun mendatang saat properti terbangun, area lansekap sudah terbentuk hijau dan rindang.
Untuk tahap kedua, nantinya total akan terbentuk lansekap sepanjang 220 meter dengan lebar 8 meter pada trotoar yang ada di depan proyek.
Selain itu, akan disediakan pula fasilitas co-working space untuk mengakomodasi gairah berwirausaha dan berbisnis mandiri para pengusaha rintisan atau startup.
"Semua serba praktis. Generasi gawai adalah mereka yang produktif dan butuh wahana seperti itu. Ini proyek walking distance, serba praktis, dekat, dan lengkap," sebut Ishak.
Bidik Milenial
Collins Boulevard sendiri merupakan proyek terbaru PT Perintis Triniti Properti, anak usaha Triniti Land.
Pendiri Triniti Land, Bong Chandra mengatakan, Collins Boulevard dirancang dengan konsep mixed use development, di atas lahan seluas 2,4 hektar. Nilai investasinya sekitar Rp 2 triliun.
"Kami membangun tiga menara apartemen dengan total 2.400 unit, satu menara perkantoran, hotel bintang empat dan lifestyle plaza. Konsep pengembangan seperti ini dibutuhkan oleh generasi milenial, eksekutif dan keluarga muda," tutur Bong saat peletakan batu pertama, Agustus 2018.
Bahkan, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, dalam sebuah diskusi mengungkapkan, komposisi generasi muda usia 20 tahun hingga 34 tahun kita sebanyak 90 juta orang.
Tentu, angka ini menajdi pemicu Triniti Land untuk serius dan fokus mendedikasikan produk terbarunya bagi generasi ini.
Karena itu, Triniti Land menawarkan beragam program yang dapat membantu memudahkan milenial mewujudkan mimpinya memiliki hunian.
Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah
Salah satu yang telah diterapkan adalah program "PatunganDP" yang berlaku Juli-Oktober 2018.
Ini merupakan program uang muka 15 persen yang ditalangi separuhnya atau 7,5 persen oleh Triniti Land.
Sisa 7,5 persen lainnya dibayar oleh konsumen dengan cara mencicil selama 6 bulan tanpa bunga.
Dengan program seperti ini, dan juga inovasi-inovasi pembiayaan lainnya yang merupakan terobosan baru dari Triniti Land, memengaruhi catatan penjualan secara signifikan.
Posisi harga aktual sudah berada pada level Rp 20 juta per meter persegi dari sebelumnya Rp 18 juta per meter persegi saat dilansir pada kuartal II-2018.
Ini berarti, sebagai instrumen investasi, Collins Boulevard telah mengalami pertumbuhan harga 11,11 persen.
Pertumbuhan harga ini diakui Ishak, tidaklah setinggi pada kurun 2012-2014 lalu. Namun, angka ini justru menggambarkan kondisi riil pasar properti Indonesia.
"Ini kondisi positif, saat permintaan dan pasokan, menemui keseimbangan. Ini kondisi riil, bukan semu," tambah Ishak.
Selain tipe studio, Triniti Land juga memasarkan tipe 1 kamar tidur seharga Rp 700 jutaan, 2 kamar tidur yang dipatok Rp 1,2 miliar, dan tiga kamar tidur dengan banderol Rp 1,5 miliar.
Pemasaran menara kedua, kata Bong, akan dilakukan setelah menara pertama terserap 80 persen.
Collins Boulevard merupakan proyek kelima setelah Brooklyn, Springwood Residences, Yukata Suites dan The Smith.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.