Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program DP 0 Dinilai Lebih Mahal, Ini Kata Pemprov DKI....

Kompas.com - 06/11/2018, 20:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Adapun besaran bunga yang berlaku saat masyarakat mencicil adalah 5 persen flat dari subsidi pemerintah pusat.

Sementara, Pemprov DKI hanya menalangi uang mukanya. Kendati demikian, Meli mengaklaim, program yang dibesut Pemprov DKI ini masih lebih murah bagi MBR dibandingkan program pemerintah pusat.

"Selisih bunganya itu merupakan bantuan dari pemerintah (pemprov) kan?" kata dia.

"Pemohon (juga) tidak perlu menyiapkan uang tunai saat mau PPJB. Pembiayaan DP yang difasilitasi pemprov bunganya 2,5 persen, bila dibandingkan dengan besaran bunga yang lain, rata-rata minimal 5 persen," imbuh Meli.

Sementara itu, Dzikran mengatakan, dengan penerapan bunga tersebut diharapkan program ini dapat berjalan dalam jangka panjang.

Dengan begitu, meski kepemimpinan berganti, program ini masih dapat dijalankan oleh pemimpin periode berikutnya.

"Dengan konsep pinjaman mereka akan kembali dan dipinjamkan kembali dan terus akan dipinjamkan tak bergantung gubernurnya. Apa iya program ini kalau sudah 3-4 tahun disubsidi setelah itu enggak ada lagi programnya?" kata Dzikran.

Bagaimana dengan program rusunami DP 1 persen yang digagas Presiden Joko Widodo?

Pada 27 April 2017 lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan proyek PP Urban Town@Serpong. Proyek ini merupakan proyek rusunami subsidi yang dapat ditebus dengan DP 1 persen.

Berdiri di atas lahan seluas 8,5 hektar, kompleks ini akan dibangun dengan konsep superblok yang terdiri atas 11 menara dengan kapasitas 6.000 unit.

Baca juga: Sekali Lagi, Ini Syarat Mendapatkan Rumah DP 1 Persen

Setiap unit memiliki luas 30 meter persegi yang terdiri atas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga. Harga yang dibanderol untuk rusunami ini adalah Rp 294 juta atau Rp 8,4 juta per meter persegi.

Dengan ketentuan DP 1 persen, maka peminat diwajibkan menyetor uang Rp 2,9 juta. Sementara cicilannya sekitar Rp 1,2 juta per bulan untuk masa tenor 20 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com