JAKARTA, KOMPAS.com - Fase 1 Mass Rapid Transit (MRT) akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. PT MRT Jakarta pun berwacana untuk initial public offering (IPO) setelah Fase 1 beroperasi.
Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, selama ini untuk membiayai proyek Fase 1 dan 2, dana diperoleh melalui pinjaman dari pihak lain.
Pinjaman tersebut dilakukan antara pemerintah dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Baca juga: Bakal Diperpanjang Sampai Tangsel, Ini Perkiraan Jalur MRT
"Kalau masuk bursa, itu ada yang mengatur. Mengatur bagaimana report, bagaimana transparansi, bagaimana GCG (good corporate governance), jadi yang lihat itu internasional," kata Tuhiyat di Jakarta, pekan lalu.
Namun, rencana melantai di bursa itu tidak bisa serta merta dilakukan. Korporasi harus memastikan usaha yang mereka lakukan telah mencatat keuntungan positif sebelum melepas saham perdananya ke publik.
"Mungkin setelah 3-4 tahun setelah operasi. Mau tidak mau, suka tidak suka, kalau memenuhi syarat, artinya MRT enggak boleh rugi dulu. Positif," cetus Tuhiyat.
Dengan demikian, kata Tuhiyat, kemungkinan bagi MRT untuk melepas saham pertama mereka terjadi pada 2023 mendatang.
Dia menambahkan, dengan pelepasan saham ini, maka pencarian finansial untuk mendukung proyek lain dapat lebih mudah dilakukan.
Pasalnya, akan ada banyak investor yang kelak akan tertarik, lantaran perusahaan juga sudah lebih transparan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.