Setelah itu pada 2016, pemerintah kembali merevisi kebijakan dengan memangkas tarif seluruh golongan hingga 50 persen.
Pada gilirannya, hal ini turut memangkas pemasukan pemerintah dari tarif yang berlaku.
"Awalnya Rp 200-an (miliar), tapi setelah sepeda motor kita bebaskan berkurang sedikit, terus saat tarif turun 50 persen, (pendapatan) ikut turun 50 persen, tahun ini sekitar Rp 100-an miliar," ungkap Herry.
Ia menambahkan, saat ini pemasukkan pemerintah dari pengoperasian jalan tol ini selama sembilan tahun terakhir baru mencapai Rp 1,5 triliun.
Baca juga: Setelah Gratis, Perawatan Tol Jembatan Suramadu Gunakan APBN
Adapun biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunannya mencapai Rp 5 triliun.
"Kalau tanya untung rugi tidak demikian. Karena jembatan tol ini dibangun untuk pengembangan wilayah, pengembangan Pulau Madura," ujarnya.
Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan, dari sisi lalu lintas harian, jumlah pengguna jalan yang melintasi Jembatan Suramadu dari tahun ke tahun terus naik.
"Dulu awalnya 11.000-an, sekarang 19.000-an," kata Heru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.