Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambu, Bahan Bangunan Kokoh dan Antigempa

Kompas.com - 26/10/2018, 16:34 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Maka, sebelum digunakan, lubang-lubang yang terdapat pada batang bambu harus ditutup terlebih dahulu.

Selebihnya, produsen atau pemilik bisa menggunakan berbagai cara alternatif untuk mencegah binatang tidak masuk ke lubang-lubang bambu. Chiko mengungkapkan, racun tikus atau jangkrik bisa dimasukkan agar tikus atau pun ular tidak menjadikan lubang bambu sebagai sarang.

Sementara pada tahap pemotongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah waktu potong. Bambu yang baik memiliki usia yang tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda.

"Kira-kira di atas tiga dan di bawah lima tahun," ungkap Chiko.

Selain itu, pemotongan bambu juga harus memerhatian musim. Chiko menjelaskan, pada saat musim hujan, rebung mulai tumbuh, sehingga pada masa ini kandungan air pada bambu mencapai puncaknya.

"Bulan Desember-Januari enggak baik (untuk pemotongan bambu). Bulan kemarin saat masa peralihan adalah waktu terbaik," ucap dia.

Keuntungan lain

Dibanding kayu, bambu memiliki keuntungan lain, yakni mudah ditemukan. Menurut Andrea, material bambu lebih mudah didapat karena tidak membutuhkan waktu lama untuk panen.

"Kayu sekarang jadi mahal karena kelangkaan, kita harus tunggu berpuluh tahun sampai tanamn kayu cukup kuat hingga bisa digunakan untuk bangunan," ucap Andrea.

Dia menambahkan, sementara bahan bambu hanya membutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk dapat dipanen. Ini karena bambu tergolong rerumputan.

Jembatan bambu di Kota Solo, hasil karya Architecture Sans Frontières IndonesiaKompas.com/ROSIANA HARYANTI Jembatan bambu di Kota Solo, hasil karya Architecture Sans Frontières Indonesia
Andrea mengatakan, banyak yang salah mengira jika bambu itu pohon. Padahal bambu itu termasuk dalam salah satu rerumputan.

Keuntungan lainnya adalah, setiap tanaman bambu bisa hidup hingga 70 sampai 100 tahun.

"Kalau kita lihat di Kebun Raya Bogor, itu banyak bambu uang masih individu sama yang pertama ditanam sejak kebun itu dibuka," imbuh dia.

Ketika batang bambu dipanen, maka tanaman induknya tidak lantas langsung mati. Berbeda dengan kayu yang jika ditebang maka tanamannya induknya langsung mati.

Sehingga, menurut Andrea, dari sisi siklus alam bambu lebih sesuai dengan kebutuhan untuk membangun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau