Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Arsitektur ala Parthenon, Bertahan Ribuan Tahun

Kompas.com - 23/10/2018, 19:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Tak lupa, eksterior bangunan juga dihias dengan berbagai relief dan patung. Setiap sisi Partheon memiliki relief yang berbeda.

Pada sisi timur, terdapat relief yang menceritakan pertempuran para dewa dengan raksasa.

Sementara di sisi selatan, terdapat relief yang menggambarkan makhluk centaur dan penduduk Yunani.

Di sisi barat, relief yang ada merupakan gambaran Amazon atau prajurit wanita dalam mitologi Yunani. Namun sayang, relief yang berada di sisi utara ini sudah hampir hilang.

Bangunan ala Parthenon

Bangunan pertama yang mengadopsi gaya Parthenon adalah gedung Bank of the United States di Philadelphia.

Gedung ini selesai dibangun pada 1824 dan menampilkan keunikan fasad Parthenon lengkap dengan tiang-tiang besarnya.

Setelah itu, berturut-turut bangunan seperti Indiana Statehouse, Federal Hall National Memorial di New York, dan gedung Lincoln Memorial yang terkenal.

Ada pula National Museum of American Art di Washington DC serta Moscow University yang juga turut meniru model Parthenon.

Di Indonesia, model bangunan ala Parthenon terdapat dalam gedung-gedung yang dibangun dengan corak arsitektur Indis.

Rumah atau gedung bercorak Indis biasanya memiliki atap dengan berbentuk Joglo Limasan. Sementara corak Eropa terdapat pada model tiang yang besar dan mengikuti gaya bangunan ala Yunani kuno.

Di Nusantara, terdapat sejumlah bangunan terkenal yang juga tepengaruh dengan model ini, sebut saja Gedung Joeang 45 yang juga dibangun dengan pilar-pilar besar ala Parthenon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau