Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Baca: Investasi Pengembang Jepang dan Situs Informasi Tata Ruang

Kompas.com - 12/10/2018, 10:08 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Seorang miliarder Argentina, Eduardo Eurnekian, menjual rumah mewahnya di Kota New York, Amerika Serikat, dengan harga 50 juta dollar AS atau lebih dari Rp 760 miliar.

Pemilik rumah itu sangat peduli dengan keamanan huniannya sehingga dilengkapi dengan sistem sekuriti tanpa celah. Hal itu diwujudkan dengan membuat jendela berkaca antipeluru.

Rumah bergaya modern dengan luas 966 meter persegi itu terletak di Lenox Hill, timur Central Park. Ruangan di dalamnya terdiri dari enam kamar tidur dan delapan kamar mandi.

Hunian ini juga dilengkapi dengan lift, tempat penyimpanan anggur, dan sejumlah ruang terbuka, termasuk teras beratap dengan pemandangan 360 derajat. 

Berita selengkapnya: Rumah Berkaca Antipeluru Dijual Rp 760 Miliar

4. Sejumlah karya arsitektur Bintaro Design District 2018 

Bintaro Design District 2018 secara resmi dibuka untuk publik, Kamis (11/10/2018). Ini merupakan pameran arsitektur pertama yang diselenggarakan di kawasan ini.

Ada 72 arsitek yang ikut dalam ajang ini yang menampilkan lebih dari 300 karya arsitektur mereka. Tak hanya di satu tempat, lokasi pameran tersebar di 42 titik yang ada di kawasan Bintaro.

Mengusung tema "Permeable Society", keempat kurator yang juga menjadi pencetus terciptanya kegiatan ini ingin memberikan pengalaman berbeda kepada setiap pengunjung yang datang. 

Berita selengkapnya: Ini Karya-karya Arsitektur Bintaro Design District 2018

5. Kelemahan arsitek Indonesia dalam presentasi desain 

Budi PradonoKompas.com / Dani Prabowo Budi Pradono

Kiprah arsitek Indonesia tak banyak diakui di dunia. Hanya segelintir arsitek yang namanya patut diperhitungkan dan sudah sering melalangbuana dalam berbagai ajang internasional.

Kendati demikian, bukan berarti para arsitek lokal tidak memiliki kemampuan mumpuni. Menurut Budi Pradono dari Firma Budi Pradono Architects, salah satu kelemahan arsitek dalam negeri dibandingkan arsitek luar yaitu dalam menjelaskan hasil karya mereka.

"Bagaimana menjelaskan tentang desain itu ke masyarakat. Itu sangat lemah," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).

Berita selengkapnya: Arsitek Indonesia Masih Lemah dalam Presentasi Desain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau