Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Profit, Peritel Jerman Buka Gerai Kecil di India

Kompas.com - 29/09/2018, 21:30 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan ritel asal Jerman, Metro Cash and Carry, akan membuka sejumlah toko kecil di India agar mendapatkan keuntungan dan perkembangan gerai lebih cepat.

Demikian pernyataan Managing Director dan Chief Executive Officer Metro Cash and Carry India, Arvind Mediratta, seperti dipublikasikan Retail.economictimes, Sabtu (28/9/2018).

Sebelumnya, perusahaan itu telah membangun gerai seluas 9.200 meter persegi di Bengaluru, Hyderabad, dan Kolkata. Baru-baru ini dibuka pula gerai berukuran sekitar 3.700 meter persegi di Nasik.

Sementara itu, gerai ke-27 yang akan dibuka Ghaziabad luasnya lebih kurang 3.700 meter persegi, sedangkan gerai di suatu mal di wilayah Delhi-NCR luasnya antara 6.900 hingga 9.200 meter persegi.

Baca juga: Marks & Spencer PHK 350 Karyawan

"Kami sekarang hadir dengan format gerai yang bisa membantu mempercepat ekspansi kami di India. Ke depan, kami akan membangun toko di kisaran 3.700 sampai 4.600 meter persegi, ukuran yang jauh lebih kecil dari gerai-gerai sebelumnya," ujar Mediratta.

Menurut dia, untuk membangun gerai seluas 9.200 meter persegi, perusahaan membutuhkan sekitar 8 hektar tanah. Mengingat perlambatan dalam bisnis real estat, lahan seluas itu sulit didapat.

"Gerai berukuran 3.700 meter persegi  mudah untuk ditingkatkan. Banyak orang berpikir bahwa lebih banyak ruang berarti akan lebih banyak penjualan. Memiliki toko yang lebih besar bukan berarti pelanggan akan datang lebih sering," ucapnya.

Tahun lalu, Metro Cash and Carry mengumumkan akan membuka 50 gerai di India hingga tahun 2020.

Mediratta mengatakan bahwa rencana itu sangat realistis sesuai keinginan perusahaan untuk menjalankan bisnis yang menguntungkan di negara tersebut.

"Kami tidak ingin berekspansi secara sembarangan. Dalam bisnis kami, perhitungan biaya operasional gerai harus benar. Ini bukan hanya tentang ketersediaannya, melainkan juga harus dihitung dengan harga yang pas," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com