KOMPAS.com - Antonov An-225 merupakan pesawat terbesar hasil karya para insinyur Uni Soviet sebelum berakhirnya era perang dingin.
An-225 pernah membuat kagum dunia dengan ukurannya. Lebar rentang sayapnya saja bisa mencapai 84 meter. Ukuran ini lebih besar dibanding panjang lima truk kontainer.
Lebar pesawat ini bahkan mengalahkan lebar sayap pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini, Airbus A380.
Hanya satu pesawat An-225 yang pernah diselesaikan oleh perusahaan penerbangan Antonov. Pesawat ini dinamai Mriya yang berarti mimpi dalam bahasa Ukraina. Pada tahun 1988, pesawat ini memulai penerbangan perdananya.
Setelah keberhasilan ini, perusahaan Antonov segera merencanakan untuk membuat tiga pesawat An-225. Pada tahun 1989 konstruksi persawat kedua pun dimulai. Sayangnya, konstruksi alat transportasi ini tidak pernah selesai.
Sisa-sisa pembuatan Antonov An-225 masih tersimpan di sebuah hanggar di pinggiran Kota Kiev, Ukraina.
Di dalam hanggar, masih tersisa beberapa badan pesawat dan sayap yang belum terpasang. Sepanjang lorong bangunan hanya terlihat rangkaian mesin dan komponen pesawat.
Awal mula pembangunan Antonov An-225 dimulai sejak dekade 1960 hingga 1970-an saat Uni Soviet terlibat kompetisi luar angkasa dengan Amerika Serikat.
An-225 kedua rencananya akan memiliki lebar sayap terbesar yakni 84 meter.
Namun sayang, pembangunan pesawat terhenti.
Pada tahun 1991, Uni Soviet runtuh begitu pula dengan program luar angkasanya. Dalam kekacauan yang terjadi, pembangunan pesawat masih berlanjut, tetapi akhirnya dihentikan pada tahun 1994.
Pesawat An-225 kedua tersebut kini menghuni sebuah gudang di Kota Kiev, tepatnya berada di antara kota Nyvky dan stasiun kereta Sviatoshyn.
Hingga kini, Mriya merupakan pesawat terbesar yang penah dibuat. Pesawat ini mampu membawa beban maksimum hingga 250 ton.
Besarnya ukuran yang dimiliki, membuat pesawat ini memegang 240 rekor sekaligus, termasuk sebagai transportasi kargo terberat.