JAKARTA, KompasProperti - Kementerian Perhubungan bersyukur perubahan transportasi udara dan kereta api menuju ke arah yang lebih baik.
Dalam 5-10 tahun terakhir, baik armada maupun stasiun dan bandara terus mengalami perkembangan.
Namun konsekuensi dari kemajuan dua moda transportasi ini berimbas pada mulai ditinggalkannya bus-bus.
Saat ini, Direktur Angkutan dan Multimoda Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Cucu Mulyana tengah mengupayakan untuk mengembalikan pamor bus seperti dulu.
"Ke depan, angkutan bus tidak hanya bersaing dengan kereta api, tapi dengan pesawat kita bisa bersaing," ujar Cucu saat diskusi "Menuju Arus Orang dan Logistik Nyaman di Masa Lebaran", di Jakarta, Jumat (28/7/20170.
Dia mengatakan, mulai Januari 2017, pengelolaan terminal-terminal tipe A di seluruh Indonesia beralih dari pemerintah kota/kabupaten ke pemerintah pusat.
Seiring dengan pengalihan ini, Kemenhub merencanakan untuk membenahi terminal, bus, dan juga trayeknya.
Untuk pembenahan trayek, Kemenhub akan memperkenalkan konsep point to point. Konsep ini bisa mengatasi solusi lamanya waktu perjalanan bus.
Dia mencontohkan, saat ini saja, bus dengan trayek Jakarta-Semarang bisa transit berkali-kali.
"Bus dari Jakarta mau ke Semarang harus masuk dulu ke terminal di Cirebon, Brebes, Pemalang, begitu terus sampai 10 terminal baru sampai Semarang," sebut Cucu.
Jika Tol Trans-Jawa dari Banten sampai Surabaya sudah tersambung, bus akan diarahkan untuk masuk tol.
Cucu memberi gambaran, bus dari Jakarta-Surabaya akan langsung menuju Surabaya. Begitu pula Jakarta-Semarang, bus berangkat dari Jakarta dan langsung menuju Semarang.
"Kalau naik pesawat, memang 45 menit, tapi perjalanan menuju bandara asal dan perjalanan dari bandara tujuan bisa berjam-jam," kata Cucu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.