Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Loji Gandrung Sepeninggal Jokowi

Kompas.com - 30/08/2018, 10:22 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Titis menambahkan, kecerdasan arsitektur karya Schomemaker juga terlihat dalam rancangan Loji Gandrung.

Dia mampu memadukan gaya arsitektur ala Eropa dan gaya lokal dengan apik. Titis menambahkan, kecerdasan Schoemaker dalam menggabungkan gaya arsitektur ibarat bahasa.

Schoemaker cakap memadukan bahasa yang datang dari Eropa dengan bahasa lokal,sehingga tercipta paduan arsitektur yang harmonis.

Di Loji Gandrung, arsitek kenamaan Belanda ini juga memasukkan ciri India ke dalam desain bangunan.

Dia mengungkapkan, arsitektur India pada rumah ini terletak pada lengkungan di bagian atas antar pilar. Lengkungan ini umum ditemukan di Taj Mahal.

"Di Loji Gandrung, ciri India masuk, Eropa masuk. Jadi tempat-tempat yang pernah dikunjungi Schoemaker itu masuk ke dalam memori ingatan, dan sebagai momen estetika yang dia rekam kemudian dia tuangkan lagi dalam bangunan itu," ungkap dia.

Layaknya karya Schoemaker lainnya, Loji Gandrung juga memiliki bentuk simeteris. Bagian muka dan belakang rumah terlihat sama persis dan serasi.

Upaya konservasi

Saat ini upaya konservasi bangunan cagar budaya di Kota Solo sedang digalakkan, tak terkecuali dengan Loji Gandrung.

Beberapa penambahan dan renovasi bangunan harus melalui prosedur kajian arkeologis, sebelum bisa dieksekusi.

Ketika Kompas.com mengunjungi tempat ini pada Rabu, (29/8/2018), sedang dilakukan renovasi pada bagian pelataran depan rumah.

Menurut Sri Mulyani, renovasi ini dilakukan untuk meratakan pelataran Loji Gandrung. Pagar dan pembatas disingkirkan agar rumah ini menjadi area publik.

Senada dengan Sri Mulyani, Titis menambahkan, upaya ini merupakan bagian untuk membuat masyarakat Kota Solo ikut merasa memiliki Loji Gandrung. 

"Anggap saja sebagai suatu museum kota, supaya masyarakat Solo merasa memiliki sebagai bangunan cagar budaya," pungkas Titis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com