KOMPAS.com – Economist Intelligence Unit (EIU) merilis laporan bahwa Wina, ibu kota Austria, ditetapkan sebagai kota yang paling layak huni di dunia menurut survei pada tahun 2018.
Dengan begitu, Wina berhasil menyingkirkan Kota Melbourne, Australia, yang selalu menempati posisi nomor satu dalam tujuh tahun terakhir.
Salah satu kriteria dalam survei itu yakni suatu kota bisa menyediakan berbagai tempat menarik bagi warganya untuk berkumpul dan bercengkerama bersama keluarga dan teman-teman.
Baca juga: Kehilangan Putri Sulung, Dewi Yull: Tiap Lewat Kamarnya, Sirine Mulai
Di Wina, kita bisa melihat begitu banyak keindahan pemandangan kota yang berada di balik perumahan dan istana yang megah.
Cobalah berjalan kaki dan masuk ke area terbuka yang tenang dan tersembunyi di belakang sebuah bangunan di jalan yang padat.
Banyak ruang terbuka yang umurnya sudah puluhan atau bahkan ratusan tahun kini telah dipugar dan diremajakan.
Baca juga: Kehilangan Ibu di Usia 4 Tahun, Putra Gizca Sahetapy: Inget-inget Lupa
Kadang-kadang, ada dua atau lebih ruang terbuka yang letaknya berdekatan dan memberikan jalan pintas untuk bisa diakses dari dua arah.
Di daerah pertama yang berkembang di Wina adalah terdapat taman kota yang paling menarik.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Timnas U17 Indonesia Vs Yaman, Tayang di TV Nasional
Tepat di belakang Katedral St Stephen, bangunan di sekitar Blutgasse merupakan salah satu taman tertua di kota itu.
Jalan masuk ke Blutgasse 3 menyimpan bangunan abad ke-17 yang luar biasa indahnya dengan balkon berakses terbuka.
Baca juga: Di Mana Lokasi Syuting Film Pabrik Gula?
Sedangkan di The Deutschordenshaus Singerstrasse 7 terdapat dua halaman dan bangunan dengan fasad bergaya abad ke-17.
Begitu pula pohon besar yang berdiri megah di halaman luar Singerstrasse 11. Di dekatnya ada Palais Neupauer-Breuner yang bernuansa kuno di mana halaman menarik dengan balkon terbuka juga tersedia.
Halaman yang cantik juga ada di Weihburggasse 16, di situ ada toko Vermischte Warenhandlung yang memiliki koleksi barang dan suvenir asli Austria.
Baca juga: Dadang Dishub Nangis Usai Ditelepon Dedi Mulyadi Tanya Pemotongan Kompensasi Sopir